Adakah Shalat Sunah Qabliyah Asar?
By: Ustad Ammy NurBaits
Bismillah was shalatu was salamu 'ala rasulillah, amma ba'du,
Dinyatakan dalam hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
"Semoga Allah merahmati orang yang shalat 4 rakaat sebelum asar." (HR. Ahmad 5980, Abu Daud 1271, Turmudzi 430, dan dihasankan Al-Albani).
Hadis ini merupakan dalil pokok yang dijadikan para ulama untuk menyatakan dianjurkannya shalat sunah qabliyah asar. Hanya saja mereka berbeda pendapat apakah termasuk shalat sunah rawatib yang ditekankan untuk dirutinkan ataukah tidak,
Pertama, tidak termasuk shalat sunah rawatib, sehingga bukan shalat sunah muakkad. Ini adalah pendapat Ibnu Qudamah. Dalam Al-Mughni, setelah menyebutkan hadis ini, beliau mengatakan,
تَرْغِيبٌ فِيهَا، وَلَمْ يَجْعَلْهَا مِنْ السُّنَنِ الرَّوَاتِبِ، بِدَلِيلِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَاوِيهِ، وَلَمْ يَحْفَظْهَا عَنْ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -
Hadis ini merupakan anjuran untuk shalat sunah qabliyah asar, namun tidak menjadikannya sebagai shalat sunah rawatinb. Dengan dalil, Ibnu Umar yang meriwayatkan hadis ini, tidak memasukkannya dalam daftar shalat sunah yang dibiasakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. (Al-Mughni, 2/93).
Untuk menilai apakah termasuk rawatib dan bukan, nampaknya Ibnu Qudamah berpedoman dengan keterangan dari Ibnu Umar, yang mengatakan,
حَفِظْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ المَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ فِي بَيْتِهِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
Saya menghafal kebiasaan shalat sunah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ada 10 rakaat: 2 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelah dzuhur, 2 rakaat setelah maghrib di rumahnya, 2 rakaat setelah isya di rumahnya, dan 2 rakaat sebelum subuh. (HR. Bukhari 1180).
Dalam keterangan beliau ini, Ibnu Umar tidak menyebutkan shalat sunah qabliyah asar. Karena itu, statusnya dianjurkan, namun bukan rawatib yang ditekankan.
Kedua, termasuk shalat sunah muakkad yang selayaknya dijaga dan dirutinkan. Ini merupakan pendapat Al-Ghazali. Dikutip oleh Al-Munawi dalam Faidhul Qadir, beliau menyatakan,
يستحب استحبابا مؤكدا رجاء الدخول في دعوة النبي صلى الله عليه وسلم فإن دعوته مستجابة لا محالة
Shalat sunah qabliyah asar sangat dianjurkan dan ditekankan, karena harapan termasuk dalam doa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Mengingat doa beliau pasti mustajab. (Faidhul Qadir, 4/24).
Tata Cara Shalat Sunah Qabliyah Asar
Ulama berbeda pendapat tentang tata cara shalat sunah qabliyah asar. Ada yang mengatakan dikerjakan 4 rakaat sekaligus dengan sekali salam dan ada yang berpendapat dikerjakan dengan 2 rakaat salam, 2 rakaat salam.
Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini adalah dikerjakan dengan 2 rakaat salam, 2 rakaat salam, berdasarkan hadis dari Ashim bin Dhamrah, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي قَبْلَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِالتَّسْلِيمِ عَلَى المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ مِنَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤْمِنِينَ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat 4 rakaat sebelum asar, beliau pisah diantaranya dengan salam kepada malaikat, dan orang yang mengikuti mereka di kalangan kamu muslimin dan mukminin. (HR. Turmudzi 429 dan dihasankan Al-Albani).
Yang dimaksud : "beliau pisah diantaranya dengan salam kepada malaikat ..." adalah tasyahud. Sebagaimana dinukil oleh At-Turmudzi dalam sunannya (2/294).
At-Turmudzi juga menukil,
وَرَأَى الشَّافِعِيُّ، وَأَحْمَدُ: صَلَاةَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى يَخْتَارَانِ الفَصْلَ
Imam As-Syafii dan Imam Ahmad berpendapat bahwa shalat sunah siang dan malam dikerjakan 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Dan mereka memilih untuk memisahkan 4 rakaat itu dengan salam setiap 2 rakaat. (Sunan Turmudzi, 2/294).
Allahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar