By:
Dwi Wiyono
Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya ada seseorang yang sholat selama 60 tahun, namun tidak diterima (oleh Allah) amalan sholatnya selama itu walau satu sholatpun. Boleh jadi (sebabnya) dia sempurnakan ruku’-nya tetapi sujudnya kurang sempurna, demikian pula sebaliknya” (Hadis Hasan, riwayat Ibn Abi Syaibah dari Abu Hurairah RA, Shahih al-Targhib, no. 596)
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
“Manusia paling buruk pencuriannya adalah orang yang mencuri dari sholat”. Mereka (para sahabat) berkata, “Bagaimana ia mencuri sholatnya?” Beliau bersabda, “Dia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya”, atau beliau bersabda, “Dia tidak meluruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud”. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (5/310). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (no. 885)]
Pada suatu hari Rasulullah SAW melihat seseorang sedang sholat dengan gerakan yang cepat, tanpa menyempurnakan posisi sujud dan ruku’-nya, maka Rasulullah SAW bersabda: (Kalau dia mati dalam kondisi sholat model begini, maka dia mati bukan di atas (petunjuk) agama Muhammad SAW
(HR. Ibnu Abi Syaibah, At-Thabrany, dll. Shahih al-Targhib no. 528)
Rasulullah SAW pernah menyuruh seorang laki-laki mengulangi sholatnya sampai 3 x karena tidak sempurna dalam ruku dan sujudnya, sampai laki-laki itu berkata:“ Demi Dzat yang mengutus anda dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari shalat seperti ini, maka ajarilah aku.” Beliau pun bersabda:“Jika kamu berdiri untuk shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al Qur’an. Kemudian ruku’-lah hingga benar-benar thuma’ninah (tenang/mapan) dalam ruku’, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak (lurus), kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga thuma’ninah dalam keadaan dudukmu. Kemudian lakukanlah semua itu di seluruh shalat (rakaat) mu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengerjakan shalat, dan setelah selesai beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
‘Wahai Fulan, kenapa engkau tidak membaguskan shalatmu? Kenapa orang yang shalat itu tidak mau intropeksi bagaimana ia mengerjakan shalat untuk kebaikan dirinya?
Dalam riwayat lain: “Rasulullah shalat zhuhur mengimami kami, setelah salam beliau memanggil seorang laki-laki yang ada di shaf terakhir, beliau bersabda,
‘Wahai fulan, tidakkah kamu bertakwa kepada Allah. Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana kamu shalat? Sesungguhnya salah seorang dari kalian jika dia berdiri shalat, dia berdiri bermunajat kepada Rabbnya maka hendaknya dia memperhatikan bagaimana dia bermunajat kepadaNya, sesungguhnya kalian beranggapan aku tidak melihat kalian. Demi Allah, sesungguhnya aku melihat di belakang punggungku seperti aku melihat di depanku’.”
Dan juga riwayat beliau yang lain:
“Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya aku dapat melihat apa yang ada di belakangku sebagaimana aku dapat melihat apa yang ada di depanku, maka luruskanlah barisan shalatmu serta perbagus ruku’ dan sujud kalian.” (Shahiih; Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, an-Nasaa-iy, Ibnu Khuzaimah dalam shahiihnya, al-Hakim dalam shahiihnya; dan selainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“(Shalat Ashar) itulah shalat (yang biasanya ditelantarkan) orang munafik, ia duduk mengamat-amati matahari, jika matahari telah berada diantara dua tanduk setan, ia melakukannya dan ia mematuk empat kali (- Rasul pergunakan istilah mematuk, untuk menyatakan sedemikian cepatnya, bagaikan jago mematuk makanan -pent) ia tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (HR. Muslim)
Wajibnya Memperbaiki Kualitas Shalat
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya tidak sempurna shalat seseorang sehingga dia berwudlu’ yaitu membasuh anggota wudlu’nya (dengan sempurna) kemudian bertakbir, memuji Allah Jalla wa ‘Azza, menyanjung-Nya dan membaca AL Qur’an yang mudah baginya. Setelah itu mengucapkan Allahu Akbar, kemudian ruku’ sampai tenang semua persendiannya, lalu mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” sampai berdiri lurus, kemudian mengucapkan Allahu Akbar, lalu sujud sehingga semua persendiannya tenang. Setelah itu mengangkat kepalanya sambil bertakbir. Apabila dia telah mengerjakan seperti demikian, maka shalatnya menjadi sempurna.”
Dari Abul Yasar bahwa Nabi bersabda,
“Di antara kalian ada yang shalat dengan sempurna, di antara kalian ada yang shalat setengah, sepertiga, seperempat dan seperlima sampai men- capai sepersepuluh.” (Hasan, Diriwayatkan oleh an-Nasal dengan sanad hasan. Nama Abui Yasar -dengan ya dan sin, keduanya dibaca fathah- adalah Ka’ab bin Amr as-Sulami. Ikut dalam perang Badar. HN. 538 dalam Shahiih Targhiib wat tarhiib)
( Agar ketidaksempurnaan shalat kita tertambal )
Rasululloh shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Sungguh amalan hamba yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah sholatnya. Apabila bagus maka ia telah beruntung dan sukses dan bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila ada kekurangan dari sholat wajib yang ia kerjakan, maka Rabb Azza wa Jalla berfirman, ‘Lihatlah apakah hambaKu itu memiliki sholat tathawwu’ (sholat Sunnah). Lalu disempurnakan dengannya yang kurang dari sholat wajibnya tersebut, kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian…(HR at-Tirmidziy dan lain-lain; kemudian ia berkata bahwa hadits ini; “Hadits Hasan Gharib”)
Ketika kita tidak mengetahui harus memulai dari mana untuk memperbaiki hidup kita, maka mulailah untuk memperbaiki shalat dan memperbaiki diri, karena saat kita mampu memperbaiki keduanya sudah pasti Allah akan memperbaiki hidup kita.
Karena di dalam diri kita mungkin masih banyak sekali kekurangan yang harus di sempurnakan. Sebab, setiap manusia pasti tidak akan luput dari yang namanya dosa, hingga seakan dosa sudah melekat pada diri manusia.
Perbaiki diri mulailah dengan sholat kita, mengapa? Saat kita memulai perbaikan diri dengan memperbaiki shalat terlebih dahulu memang adalah langkah yang tepat dan benar.
Karena shalat merupakan ibadah yang paling utama dalam menghamba kepada Allah, dan sholat adalah ibadah yang membuat hambanya dekat dengan-Nya.
Tahukah sahabat apabila shalat kita sudah baik menurut Allah, maka sudah jelas kehidupan kita juga akan membaik.
Mengapa kita harus memperbaiki shalat terlebih dahulu untuk menjadi lebih baik? Karena memulainya dengan memperbaiki shalat terlebih. Sebagaimana tercantum dalam rukun islam, sholat merupakan ibadah yang paling utama setelah syahadat.
Apabila shalat kita sudah baik menurut Allah, maka sudah jelas kehidupannya kita juga akan membaik. Sudah sangat jelas Firman Allah mengatakan : “Dan barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq:4).
Kalau kita ingin memperbaiki mutu kehidupan, maka tingkatkanlah mutu shalat kita dengan berusaha untuk mengerti dan paham setiap ayat dan kalimat yang dibaca. Shalat yang benar dan khusuk memberikan jaminan bagi kita untuk mendapatkan kesejahteraan hidup didunia maupun akhirat.
Bebas dari kemelaratan, kehinaan, kebingungan, kekalutan, tekanan ekonomi berkepanjangan, dan musibah yang selalu berkesinambungan. Segera perbaiki mutu sholat kita, raihlah kemenangan dan sukses hidup di dunia maupun akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar