D. Agus Harjito
Ahad, 07 April 2013
Tanggal 3 Agustus 2010 Gubernur 2Bank Indonesia merencanakan untuk melakukan redenominasi yaitu
penyederhanaan penyebutan satuan harga dan nilai rupiah.
Dasar pemikiran pengajuan redenominasi mata uang rupiah ini
adalah adanya inflasi yang tinggi.
Contoh kongkrit
rendahnya nilai mata uang akibat inflasi yang tinggi pernah terjadi di
Indonesia pada tahun
1966 dimana tingkat inflasi pada saat itu mencapai 1000 %. Tingginya inflasi ini tercermin dengan adanya
penurunan nilai mata uang rupiah (shanering) dari Rp. 1000 (seribu rupiah) menjadi Rp 1 (satu rupiah).
1966 dimana tingkat inflasi pada saat itu mencapai 1000 %. Tingginya inflasi ini tercermin dengan adanya
penurunan nilai mata uang rupiah (shanering) dari Rp. 1000 (seribu rupiah) menjadi Rp 1 (satu rupiah).
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Bank Indonesia
merencanakan melakukan redenominasi nilai
rupiah. Jika redenominasi nilai rupiah ini diimplementasikan mulai tahun 2013, maka redenominasi rupiah
akan rampung pada tahun 2020.
rupiah. Jika redenominasi nilai rupiah ini diimplementasikan mulai tahun 2013, maka redenominasi rupiah
akan rampung pada tahun 2020.
Permasalahannya adalah apakah dengan dilakukannya redenominasi
nilai rupiah, untuk masa datang nilai
uang rupiah akan tetap stabil/tidak berubah lagi ?
uang rupiah akan tetap stabil/tidak berubah lagi ?
Sistim
Keuangan Konvensional dan Inflasi
Ada 2 penyebab utama inflasi itu yaitu tarikan permintaan (demand full inflation) dan desakan biaya
(cost push inflation)
(cost push inflation)
Terjadinya inflasi di Indonesia saat ini bukan
karena tarikan permintaan tetapi lebih banyak karena
desakan biaya dan sistim keuangan serta sistem ekonomi yang berlaku saat ini yaitu sistim kapitalis.
desakan biaya dan sistim keuangan serta sistem ekonomi yang berlaku saat ini yaitu sistim kapitalis.
Kelemahan utama dari sistim kapitalis saat ini
adalah menjadikan uang sebagai komoditi dan alat
spekulasi dalam perekonomian]
Bank merupakan mesin utama dalam sistim ekonomi kapitalis (Dwi Condro Triono. 2008).
Mesin kedua dari sistim ekonomi kapitalis adalah pasar modal yang notabene lebih bersifat spekulatif.
Redenominasi Rupiah VS Sistem Keuangan Islam
spekulasi dalam perekonomian]
Bank merupakan mesin utama dalam sistim ekonomi kapitalis (Dwi Condro Triono. 2008).
Mesin kedua dari sistim ekonomi kapitalis adalah pasar modal yang notabene lebih bersifat spekulatif.
Redenominasi Rupiah VS Sistem Keuangan Islam
Bukti-bukti yang telah diungkapkan di atas, menunjukkan bahwa
sistem keuangan konvensional dalam
hal ini kapitalis mempunyai resiko untuk terus menurunkan nilai mata uang termasuk rupiah.
hal ini kapitalis mempunyai resiko untuk terus menurunkan nilai mata uang termasuk rupiah.
Dengan demikian redenominasi maupun sanering akan terus terjadi selama sistem keuangan yang
berlaku tetap seperti yang berlaku saat ini.
berlaku tetap seperti yang berlaku saat ini.
Karena itu, perlu dicari sistem keuangan yang tidak menimbulkan
terjadinya sanering atau
redenominasi.
redenominasi.
Negara yang sukses melakukan redonominasi mata uangnya seperti
Turki, Polandia dan
Rumania karena redonominasi dilakukan pada saat kondisi ekonomi stabil.
Rumania karena redonominasi dilakukan pada saat kondisi ekonomi stabil.
Negara yang gagal melakukan redonominasi mata uangnya seperti
Brasil, Nigeria, Ghana dan
Zimbagwe, karena dilakukan pada saat ekonomi sedang menglami guncangan
Zimbagwe, karena dilakukan pada saat ekonomi sedang menglami guncangan
Melaksanakan redonominasi sekarang nampaknya belum tepat. Hal
ini disebabkan pada
tahun 2010 lalu dan awal tahun 2011 inflasi mengalami peningkatan dan diperkirakan
ancaman inflasi terus akan meningkat.
tahun 2010 lalu dan awal tahun 2011 inflasi mengalami peningkatan dan diperkirakan
ancaman inflasi terus akan meningkat.
Peningkatan ancaman inflasi disebabkan karena terjadi krisis
pangan, naiknya harga
minyak dunia, tarif listrik dansebagainya.
minyak dunia, tarif listrik dansebagainya.
Selain itu, apabila redonominasi dilakukan maka sistim keuangan
perlu pula dilakukan
perubahan yang mendasar atau penyesuaian. Alternatif yang mungkin adalah menggunakan
sistem keuangan Islam.
perubahan yang mendasar atau penyesuaian. Alternatif yang mungkin adalah menggunakan
sistem keuangan Islam.
Mengapa kita harus menggunakan sistem keuangan Islam, karena
sistem keuangan Islam
secara faktual dapat mengeleminir kemungkinan terjadinya redenominasi, sanering, dan
spekulasi
secara faktual dapat mengeleminir kemungkinan terjadinya redenominasi, sanering, dan
spekulasi
Sistem
Keuangan Islam
Selanjutnya,
sistem keuangan
Islam tidak mengenal konsep time value of money
seperti dalam sistem keuangan konvensional.
seperti dalam sistem keuangan konvensional.
Dalam sistem keuangan
Islam yang dikenal adalah economic value of time. Artinya
yang berharga itu adalah waktu bukan uang. Dengan adanya konsep time value of
money akan mendorong inflasi karena adanya praktek riba.
yang berharga itu adalah waktu bukan uang. Dengan adanya konsep time value of
money akan mendorong inflasi karena adanya praktek riba.
Dengan riba selain menimbulkan
inflasi, spekulasi terhadap nilai uang akan semakin
tinggi yang mendorong lebih besarnya perdagangan uang dari pada barang, sehingga
terjadi ketidak seimbangan antara sektor keuangan dengan sektor riil dan antara
pasar barang dan pasar uang. Ketidakseimbangan inilah yang menimbulkan krisis
dalam perekonomian.
tinggi yang mendorong lebih besarnya perdagangan uang dari pada barang, sehingga
terjadi ketidak seimbangan antara sektor keuangan dengan sektor riil dan antara
pasar barang dan pasar uang. Ketidakseimbangan inilah yang menimbulkan krisis
dalam perekonomian.
. Kesimpulan dan Saran
Sistem keuangan konvensional/kapitalis yang berbasis bunga akan selalu
memicu inflasi dan menimbulkan krisis ekonomi yang berdampak turunnya
nilai mata uang.
memicu inflasi dan menimbulkan krisis ekonomi yang berdampak turunnya
nilai mata uang.
Upaya redonominasi mata uang hanya mungkin dilakukan jika
kondisi
ekonomi dalam keadaan stabil, inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi tetap
tinggi.
ekonomi dalam keadaan stabil, inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi tetap
tinggi.
Redenominasi akan berhasil bila dilakukan dalam kondisi ekonomi
stabil,
inflasi tidak ada dan menggunakan sistem ekonomi dan sistem keuangan yang
tidak berbasis bunga yaitu sistim dan bentuk keuangan syariah.
inflasi tidak ada dan menggunakan sistem ekonomi dan sistem keuangan yang
tidak berbasis bunga yaitu sistim dan bentuk keuangan syariah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar