15 Waktu dianjurkan Shalawat untuk Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam
Bismillah,
Secara umum, shalawat untuk Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam ada dua,
Pertama, shalawat mutlak
Itulah shalawat yang dikerjakan di setiap
kesempatan, tanpa batas waktu dan tempat tertentu. Kita dianjurkan untuk banyak
membaca shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagaimana yang
Allah firmankan,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan
malaikatnya bershalawat kepada nabi, wahai orang-orang yang beriman
bershalawatlah kalian kepadanya dan juga ucapkanlah salam untuknya.” (Qs. Al-
Ahzab: 56).
Semakin
banyak shalawat yang kita lantunkan, sebakin besar peluang untuk mendapat
keistimewaan di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam sebuah hadis,
beliau bersabda,
أولَى الناسِ بِيْ يوم القيامة
أكثرُهم عليَّ صلاةً
“Orang yang paling dekat dariku pada hari kiamat adalah yang
paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi, dan dihasankan
Al-Albani)
Kedua, shalawat muqayad
Itulah
shalawat yang dikerjakan pada kesempatan khusus, baik dikerjakan pada waktu
tertentu atau ketika melakukan amal tertentu. Ada sekitar 15 keadaan, dimana kita
dianjurkan untuk membaca shalawat:
1.
Ketika tasyahud awal atau akhir
Shalawat pada saat tasyahud awal hukumnya dianjurkan,
sedangkan ketika tasyahud akhir hukumnya wajib. Dari Ka'ab bin Ujrah, bahwa
para sahabat pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang
tata cara shalawat ketika shalat. Beliau menjawab, 'Ucapkanlah:
اللَّهُّم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمد كما صلَّيْتَ على
إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللَّهُّم بارِكْ على محمدٍ وعلى آل محمد
كما باركتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد
“Ya Allah, bershalawatlah kepada Muhammad dan
keluarganya sebagaimana engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan
keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas, Ya Allah,
berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi ibrahim
dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas.” (Muttafaqun
‘alaihi)
2.
Ketika selesai adzan
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhuma, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ
فَقُولُوامِثْلَ مَا يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى
عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
"Apabila
kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemduian bacalah shalawat untukku.
Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan
shalawat untuknya 10 kali." (HR. Muslim)
3.
Ketika hari jumat
Sejak malam hari jumat, sampai selesai siang hari jumat, kita
dianjurkan memperbanyak membaca shalawat.
Dari Aus bin Aus, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
إِنَّ
مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ
السَّلَامُ .... فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ
مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ
"Sesungguhnya
hari yang paling mulia adalah hari jumat. Pada hari ini, Adam diciptakan…
karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku. Karena shalawat kalian
ditunjukkan kepadaku." (HR. Nasa'I, Abu Daud, Ibn Majah, dan dishahihkan
Al-Albani)
4.
Setiap pagi dan sore
Setiap pagi dan sore, kita dianjurkan membaca shalawat
minimal 10 kali.
Dari Abu Darda'
radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
من صلى
على حين يصبح عشرًا و حين يمسي عشرًا ، أدركته شفاعتي يوم القيامة
“Barangsiapa yang memberikan shalawat kepadaku ketika subuh 10
kali dan ketika sore 10 kali maka dia akan mendapat syafaatku pada hari
qiyamat.” (HR. At Thabrani dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al-Jami').
5.
Ketika di Majlis
Ketika kita kumpul bersama banyak orang untuk
memperbincangkan sesuatu, jangan lupa diselai dengan shalawat. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَا
جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ فِيهِ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى
نَبِيِّهِمْ، إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةً، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ
شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ
"Jika ada sekelompok kaum yang duduk bersama dan
tidak mengingat Allah serta tidak memberi shalawat kepada nabi mereka maka itu
akan menjadi bahan penyesalan baginya. Jika Allah berkehendak, Allah akan
menghukum mereka, dan jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuni mereka."
(HR. Ahmad, Turmudzi, dan dishahih Syuaib Al-Arnauth).
6.
Ketika menyebut Nama Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam
Ketika menyebut nama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
atau mendengar nama atau gelar beliau disebut, kita dianjurkan untuk membaca
shalawat. Dari Abu hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,
رَغِمَ
أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
"Celakalah orang yang ketika namaku disebut, dia
tidak bershalawat untukku." (HR. turmudzi, dan dinilai hasan sahih oleh
Al-Albani)
Dari Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhuma,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
الْبَخِيلُ
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ، ثُمَّ لَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
"Orang yang bakhil adalah orang yang ketika namaku
disebut, dia tidak bersjalawat untukku." (HR. Ahmad dan sanadnya dinilai
kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).
7.
Ketika berdoa
Mulailah doa anda dengan memuji Allah dan bershalawat
untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dengan harapan, doa anda bisa
mustajab.
Umar bin Khattab mengatakan,
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ
بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ حَتَّى تُصَلِّيَ
عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
"Sesungguhnya
doa itu terkatung-katung antara langit dan bumi, dan tidak bisa naik, sampai
dibacakan shalawat untuk Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR.
Turmudzi dan dihasankan Al-Albani).
Dari Ahmad bin Abi Hawari, bahwa beliau mendengnar Abu
Sulaiman Ad-Darani menasehatkan,
من أراد
أن يسأل الله حاجته فليبدأ بالصلاة على النبي وليسأل حاجته وليختم بالصلاة على النبي فإن الصلاة على النبي مقبولة والله أكرم أن يرد ما بينهما
Siapa yang ingin memohon kepada Allah sesuatu, hendaknya
dia mulai dengan bershalawat untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian
baru mengajukan doanya. Dan akhiri juga dengan shalawat untuk beliau. Karena
shalawat untuk nabi shallallahu 'alaihi wa sallam statusnya maqbul, dan Allah
Maha Pemurah, sehingga tidak akan menolak doa yang dibaca di antara dua shalawat.
8.
Ketika masuk dan keluar masjid
Doa ini dibaca bersamaan dengan doa masuk masjid.
Dari Abu Usaid radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ
فَلْيُسَلِّمْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ لِيَقُلْ:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ ، فَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلْ:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
"Apabila kalian masuk masjid maka berilah salam untuk
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian baca: Allahummaf-tahlii abwaaba
rahmatik. Dan ketika dia keluar, hendaknya dia membaca: Allahumma inni
as-aluka min fadhlik." (HR. Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).
Dari Fatimah radhiyallahu 'anha, beliau menceritakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ المَسْجِدَ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلَّمَ، وَقَالَ:
«رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila
masuk masjid, beliau membaca shalawat dan salam untuk Muhammad, kemudian beliau
berdoa: Rabbigh fir-lii dzunuubi…" (HR. Turmudzi dan dishahihkan
Al-Albani).
9.
Takbir kedua ketika shalat jenazah
Shalawat disyariatkan untuk dibaca ketka takbir kedua
shalat jenazah. Imam As-Sya'bi mengatakan,
أول تكبيرة من الصلاة على الجنازة ثناء على الله عز وجل والثانية صلاة على النبي صلى الله عليه وسلم والثالثة دعاء للميت والرابعة السلام
"Takbir
pertama shalat jenazah adalah memuji Allah. Takbir kedua bershalawat untuk Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam. takbir ketiga doa untuk jenazah, dan takbir
keempat salam." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).
10. Ketika
berada di Makam Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Abdullah bin Dinar mengatakan,
رأيت عبدالله بن عمر يقف على قبر النبي صلى الله عليه وسلم ويصلي على النبي صلى الله عليه وسلم وأبي بكر وعمر رضي الله عنهما
"Saya melihat
Abdullah bin Umar berdiri di dekat kuburan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
kemudian beliau bershalawat untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mendoakan
Abu Bakr, dan Umar." (HR. Malik dalam Al-Muwattha' dan Baihaqi dalam
As-Sunan Al-Kubro).
11. Ketika
Setelah usai membaca qunut, disyariatkan diakhiri dengan
membaca shalawat.
Dari Abdullah bin Harits, beliau mengatakan,
"Bahwa Abu
Halimah, Muadz bin Harits, membaca shalawat untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam ketika qunut." (Fadhl As-Shalah 'ala An-Nabi, Ismail bin Ishaq).
12. Ketika
shalat Id
Shalawat ini dibaca di setiap takbir shalat id.
Dari Alqamah, beliau mengatakan,
أن ابن مسعود وأبا موسى وحذيفة خرج عليهم
الوليد بن عقبة قبل العيد يوما فقال لهم إن هذا العيد قد دنا فكيف
التكبير فيه قال عبد الله تبدأ فتكبر تكبيرة تفتتح بها الصلاة وتحمد ربك وتصلي
على النبي ثم تدعو وتكبر وتفعل مثل ذلك....
Beberapa sahabat, diantaranya Ibnu Mas'ud, Abu Musa
Al-Asy'ari, dan Hudzaifah didatangi oleh Al-Wald bin Uqbah (penguasa setempat
ketika itu) sehari sebelum shalat hari raya. Al-Walid bertanya, "Hari id
sudah dekat, bagaimana cara takbir di dalamnya." Abdullah bin Mas'ud mengatakan,
"Anda awali dengan takbiratul ihram sebagai pembuka shalat, anda puji
Allah dan membaca shalawat untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian
berdoa. Lalu bertakbir lagi, dan anda lakukan seperti di atas…dst"
Hudzaifah dan Abu Musa mengatkan, "Ibnu Masud
benar." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).
13. Ketika
meninggalkan majlis
Pada saat anda meninggalkan majlis perbincangan anda,
bacalah shalawat.
Dari Utsman bin Umar, beliau mengatakan,
سمعت سفيان بن سعيد ما لا احصي إذا
اراد القيام يقول صلى الله وملائكته على محمد وعلى انبياء الله وملائكته
Aku mendengar Sufyan bin Said berkali-kali sampai tidak
bisa kuhitung, setiap beliau hendak meninggalkan majlis, beliau membaca:
"Semoga shalawat Allah dan para malaikatnya tercurah untuk Muhammad dan
kepada para nabi Allah dan malaikatnya." ()
Tidak ada komentar:
Posting Komentar