Jama'ah Ngobar Assalam |
●Bulan haram
الزَّمَانُ قَدِ
اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ
اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ
ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى
بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya
zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu
tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan
berurutan: Dzul Qo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku
Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya'ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
●Bulan haji sejak zaman jahiliyah
Orang arab
melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi Ibrahim. (Tahdzibul Asma', 4/156)3 Hari penting
●Hari tarwiyah ( 8 Dzulhijjah)
➢Dari kata irtawa – yartawi [arab: ارتوى - يرتوي ], yang artinya banyak minum
➢Dari kata ar-rawiyah [arab: الرَّوِيَّةُ ], yang artinya berfikir atau merenung (Al Qamus Al Muhit, kata: ra-wi-ya)
●Hari arafah (9 Dzulhijah)
●Karena jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah
●Hari An Nahr (10 Dzulhijah)
●an-Nahr = berqurban.
10 hari pertama Dzulhijah
●Abu Utsman an-Nahdi mengatakan:
كانوا يعظمون ثلاث عشرات: العشر الأخير من
رمضان، والعشر الأول من ذي الحجة والعشر الأول من المحرم
Para sahabat mengagungkan 10 hari dlm 3 bulan: 10 terakhir
ramadhan, 10 pertama Dzulhijah, dan 10 pertama Muharam. (Lataif Ma'arif, Ibn
Rajab)
Al Mundziri dalam At Targhib wa At Tarhib (2/150) bahwa Sa’id bin Jubair (Murid terbaik Ibn Abbas) ketika memasuki tanggal satu Dzulhijjah, beliau sangat bersungguh-sungguh dalam beriibadah, sampai hampir tidak mampu melakukannya.
10 pertama Dzulhijah atau 10
Terakhir Ramadhan
Al Hafidz Ibn Rajab: Total sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama dibandingkan total sepuluh hari terakhir. Meskipun pada sepuluh hari terakhir Ramadlan terdapat satu malam yang lebih utama dibandingkan malam selainnya. (Lataif Ma'arif)
Amal Sunnah Dzulhijjah
●Banyak puasa di
sembilan hari pertama
dari Ibn Abbas
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
« مَا
مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ
الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ.
“Tidak ada hari dimana suatu amal shaleh lebih dicintai Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” (Bukhari)
Dari Abu Qatadah,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
صيام يوم عرفة
أحتسب على الله أن يكفّر السنة التي قبله ، والسنة التي بعده
“...puasa hari
'arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai kaffarah
satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Ahmad & Muslim)
●Banyak amal
shaleh
Dari Ibn Abbas
Nabi bersabda:
مَا مِنْ
أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ
الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ
الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada hari
dimana suatu amal shaleh lebih dicintai Allah melebihi amal shaleh yang
dilakukan di sepuluh hari hari pertama Dzulhijjah.” Sahabat bertanya: Wahai
Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi bersabda:
“Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar
dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali ”
(HR. Al Bukhari, Ahmad, dan At Turmudzi)
●Qurban
Allah berfirman: فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Laksanakanlah shalat untuk Rabmu dan sembelih-lah qurban.”
(QS. Al Kautsar: 2)
Dari Abu
Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
من كان له سعة
ولم يضح فلا يقربن مصلانا
“Siapa yang
memililki kelapangan namun dia tidak berqurban maka jangan mendekat ke masjid
kami.” (HR. Ahmad & Ibn Majah dan dihasankan Al Albani)
●Larangan potong rambut & kuku jika hendak qurban
Dari Ummu Salamah
radliallahu 'anha, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:
مَن كانَ لَهُ
ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ
شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
“Barangsiapa yang
memiliki hewan yang hendak dia sembelih (di hari raya), jika sudah masuk
tanggal 1 Dzulhijjah maka janganlah dia memotong rambutnya dan kukunya
sedikitpun, sampai dia menyembelih qurbannya.” (HR. Muslim)
Takbiran ketika Dzulhijah
Takbiran Dzulhijah ada 2:
●Takbiran Mutlak : Tidak terikat tempat atau waktu
●Dimulai tanggal 1 – 8 Dzulhijah
●Takbiran Muqayad : Terikat dengan waktu tertentu
●Dilakukan setelah shalat wajib jamaah
●Dimulai sejak tanggal 9 – 13 Dzulhijah
Takbiran Dzulhijah ada 2:
●Takbiran Mutlak : Tidak terikat tempat atau waktu
●Dimulai tanggal 1 – 8 Dzulhijah
●Takbiran Muqayad : Terikat dengan waktu tertentu
●Dilakukan setelah shalat wajib jamaah
●Dimulai sejak tanggal 9 – 13 Dzulhijah
Dari Abdullah
bin Umar , bahwa Nabi bersabda:
ما من أيام أعظم
عند الله ولا أحب إليه من العمل فيهن من هذه الأيام العشر فاكثروا فيهن من التهليل
والتكبير والتحميد
“Tidak ada
amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi
amal yang dilakukan di tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah
membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad & Sanadnya
dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
Imam Al
Bukhari mengatakan:
وَكَانَ
ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ
الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا .
“Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 – 10
Dzulhijjah. Mereka berdua mengucapkan takbiran kemudian masyarakat bertakbir
disebabkan mendengar takbir mereka berdua.” (Shahih Bukhari, bab: Keutamaan
beramal di hari tasyriq)
Dari Umar bin Khattab radliallahu 'anhu,
أنه كان يكبر من صلاة الغداة يوم عرفة إلى صلاة الظهر من آخر أيام التشريق
Bahwa beliau dulu bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah dluhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibn Abi Syaibah)
Dari Ali bin Abi Thalib radliallahu 'anhu,
أنه كان يكبر من صلاة الفجر يوم عرفة إلى صلاة العصر من آخر أيام التشريق، ويكبر بعد العصر
Bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau juga bertakbir setelah ashar. (HR Ibn Abi Syaibah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar