NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Minggu, 04 September 2016

Belajar dari Kisah Luqman al-Hakim

Makna Belajar
By: Samsul Zakaria, S.Sy.

Ayat yang pertama turun adalah perintah membaca (iqra’!)

Iqra’ (إِقْرَأْ) à qiraa’ah (قِرَآءَةٌ) memiliki makna yang luas


Membaca adalah totalitas penggunaan seluruh organ tubuh untuk memahami sesuatu (KH. Hasyim Muzadi)


Membaca adalah bagian dari atau semakna dengan belajar


Belajar berarti mengambil pelajaran, atau aktualisasi pelajaran dalam kehidupan.

Kisah dalam Al-Qur’an

Tidak semua ayat Al-Qur’an berisi aturan hukum syar’i

Al-Qur’an banyak bertutut tentang kisah masa lalu untuk menjadi pelajaran (‘ibrah)

Ilmu tentang kisah dalam Al-Qur’an namanya Qashashul Qur’an (قَصَصُ الْقُرْأن)

Ada kisah yang diceritakan secara detail namun ada yang secara umum

Banyaknya kisah dalam Al-Qur’an menjadi bukti pentingnya sejarah



Terdapat banyak versi tentang siapa sesungguhnya Luqman yang disebut Al-Qur’an.


Nama Luqman sering disandingkan dengan “al-Hakim”.

Julukan “Al-Hakim” berangkat dari kabar bahwa Luqman mendapatkan 
“hikmah” (QS. Luqman [12]).

Singkatnya, Luqman adalah sosok yang shalih yang pantas menjadi contoh/teladan.

Dikaruniai “hikmah” untuk bersyukur kepada Allah.

Siapa yang bersyukur hakikatnya bersyukur untuk dirinya sendiri.

Siapa yang kufur sungguh Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (QS. Luqman [12]).

Perintah syukur ini sebenarnya ditujukan untuk seluruh umat manusia
Kenyataanya sedikit yang mau bersyukur (wa qaliilun min ‘ibaadiya asy-syakuur).

Luqman memanggil putranya dengan sebutan “yaa bunayya (يَا بُنَيَّ)”
Bunayya adalah bentuk tashghiir dari al-ibnu (اَلْإِبْنُ).

Luqman terlihat sangat dekat dan sayang kepada putranya.

Dengan model tersebut, Luqman menyampaikan hal yang sangat penting.

Jauhi syirik sebab syirik adalah kedhaliman yang besar (QS. Luqman [13]).

Dengan panggilan yang sama (yaa bunayya), Lukman sampaikan kemahabesaran Allah.

Setiap perbuatan (baik atau buruk) seberat biji sawi di dalam batu/langit/bumi Allah pasti akan datangkan balasannya.

Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (QS. Luqman [16]).

Maknanya tidak ada yang luput dari pengawasan Allah ta’ala.


Dengan panggilan yang masih sama (yaa bunayya), Luqman sampaikan 4 hal penting:

Yaitu mendirikan shalat, amar ma’ruf, nahi munkar, dan sabar atas ujian yang menimpa.

Keempat hal tersebut adalah kewajiban dari Allah (QS. Luqman [17]).

Luqman sangat mementingkan pendidikan agama kepada anaknya sebagai pondasi kehidupan.


Simpulan

Membaca/belajar adalah perintah pertama dan utama Al-Qur’an.

Banyak kisah dalam Al-Qur’an untuk menjadi pelajaran termasuk kisah Luqman.

Kepada anaknya Luqman menggunakan panggilan kesayangan dan diulang-ulang (3 kali).

Luqman mendapat “hikmah” tentang hakikat bersyukur.

Luqman menanamkan pondasi keimanan kepada putranya sebelum yang lain.


Tanya-Jawab


Pak Sagiman:

-Mengapa Lukman hanya menekankan tentang iman, aspek dunianya bagaimana? Sementara materi penting untuk mendukung ibadah...








Tidak ada komentar:

Posting Komentar