Menjadi Muslim Itu Ibadah
Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh,
الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله لقد جاءت رسل ربنا بالحق ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون
وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين, أما بعد
Kaum muslimin yang berbahagia,
Kita layak bersyukur kepada Allah, ketika Dia memberikan hidayah kepada kita, untuk menjadi seorang muslim. Menjadi seorang mukmin. Yang ini merupakan syarat mutlak, manusia bisa menikmati hidup bahagia di akhirat.
Orang yahudi mengaku, merekalah satu-satunya calon penghuni surga. Selain yahudi, tidak akan masuk surga.
Orang nasrani mengklaim, hanya mereka yang layak masuk surga. Selain mereka akan kandas di neraka.
Tapi itu semua hanyalah klaim tanpa bukti. Angan-angan kosong yang tidak akan pernah terjadi.
وقالوا لن يدخل الجنة إلا من كان هودا أو نصارى تلك أمانيهم قل هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين
"Mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata:" Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani. "Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (QS. Al-Baqarah: 111).
Hadhirin yang kami hormati,
Karena itu, kita harus yakin, sejatinnya hanya orang beriman, satu-satunya yang berhak mendapatkan surga Allah.
Setahun sebelum haji wada ', Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam mengutus beberapa sahabat, untuk datang ke kota Mekah, menyebar ke berbagai penjuru Mekah, untuk mengumumkan,
أنه لا يدخل الجنة إلا مؤمن
Bahwa tidak ada yang bisa masuk surga kecuali orang yang beriman.
Kata Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu,
فكنت أنادى حتى صحل صوتى
Akupun meneriakkan pesan ini berkali-kali sampai suaraku serak. (HR. Ahmad).
Dalam riwayat lain, dari Ka'ab bin Malik ra, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika hari Tasyriq, beliau berkhutbah menyampaikan pernyataan ini,' tidak ada yang masuk surga kecuali orang yang beriman '. (HR. Muslim)
Jamaah - rahimakumullah -
Satu hal yang patut kita sadari, bahkan ketika kita menjadi muslim, ketika Anda memilih untuk beragama islam, hakekatnya Anda sedang beribadah kepada Allah.
Ibadah itu beraneka ragam, ada yang bentuknya shalat, puasa, haji, zakat, dst.
Termasuk Anda menjadi muslim, juga ibadah. Yakini, menjadi muslim, bukan hal sia-sia. Ini amal berpahala.
Karena hakekatnya, ketika kita menjadi muslim, berarti kita sedang memilih agama yang Allah wajibkan untuk umat manusia.
يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كافة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 208).
Kita bisa perhatikan, dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk menjadi muslim secara kaaffah. Muslim yang menerima semua aturan Allah secara keseluruhan. Tidak pilih-pilih. Baik aturan yang sesuai selera kita, atau aturan yang berat untuk kita praktekkan.
Kita bisa menemukan, banyak orang yang masih pilih-pilih aturan. Bahkan mungkin diri kita sendiri. Terkadang kita menimbangnya dengan akal dan pikiran yang sangat terbatas ini. Padahal Allah telah mengingatkan,
وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم
Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu (QS. Al-Baqarah: 216)
Akal kita yang terbatas, menyebabkan tidak semua yang terbaik untuk kehidupan, bisa kita kenali. Baik dunia, maupun akhirat. Di saat itulah, kita butuh aturan dari Dzat Yang Maha Tahu. Aturan untuk mengarahkan mana yang terbaik bagi kehidupan manusia.
Karena itu, orang yang sadar akan keterbatasan dirinya, seharusnya dia lebih mengedepankan untuk tunduk dan taat pada aturan Allah, dan tidak lebih mengunggulkan logika atau perasaannya. Sangat banyak contoh yang bisa kita lihat di masyarakat, sekalipun itu tidak bisa kita sebutkan di forum ini.
Hadhirin yang dimuliakan Allah,
Mengingat menjadi seorang muslim merupakan ibadah, bahkan ini ibadah paling mendasar, karena dia syarat untuk mendapatkan surga di akhirat, tentu kita sangat berharap agar bisa istiqamah menjalankannya.
Karena Allah berpesan kepada kita untuk selalu istiqamah, minimal istiqamah menjadi seorang muslim. Allah berfirman dalam satu ayat yang sering dikutip para khatib,
ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
"Jangan sampai kalian mati, kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali Imran: 102).
Pesan Allah, agar kita selalu istiqamah menjadi muslim sampai mati.
Kita juga berharap, agar islam yang kita jalani adalah islam yang berkualitas. Beragama sesuai dalil. Bukan beragama karena mengikuti tradisi.
Jika kita uraikan bagaimana beragama sesuai dalil, tentu butuh kesempatan yang lebih panjang. Namun secara sederhana, itu bisa kita mulai dengan berusaha mendekat ke sumber islam. Mempelajari al-Quran dan sunah, sesuai pemahaman para sahabat dan ulama generasi setelahnya.
Semoga Allah Ta'ala membimbing kita untuk menjadi muslim yang baik ...
Amin.
Wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa' ala aalihi wa shahbihii ajma'in
Walhamdulillahi rabbil 'aalamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar