Apakah jin
bisa Mengetahui yang ghaib?
Bismillah was
shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Jin seperti
layaknya manusia, dia hanya bisa mengetahui apa yang ditangkap oleh inderanya.
Dia hanya mengetahui apa yang dilihat oleh matanya, apa yang didengar oleh
telinganya, apa yang dirasa oleh indera perabanya. Selebihnya jin tidak tahu.
Nabi Sulaiman ’alaihis
shalatu was salam memiliki bala tentara jin, baik jin muslim maupun jin
kafir. Mereka tunduk kepada Sulaiman ‘alaihis salam. Jin muslim taat kepada
Sulaiman sebagai bentuk ibadah kepada Allah, sementara jin kafir tunduk kepada
Sulaiman, karena takut dihukum dan takut mendapatkan siksa.
وَمِنَ
الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ
عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ ( ) يَعْمَلُونَ لَهُ مَا
يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ
رَاسِيَاتٍ
Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di
bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Siapa yang menyimpang di antara
mereka dari perintah Kami, Kami berikan kepadanya azab neraka yang apinya
menyala-nyala. ( ) Para jin itu membuat untuk
Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan
patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku). (QS. Saba: 12 – 13)
Karena ancaman
ini, para jin kafir itu bekerja dengan sangat terpaksa.
Sulaiman
Meninggal
Allah takdirkan
Sulaiman meninggal dalam posisi tegak bersandar dengan tongkatnya. Tidak ada
satupun bala tentaranya baik dari kalangan jin maupun manusia yang tahu bahwa
beliau telah meninggal. Merekapun tetap bekerja karena mengira Sulaiman masih
hidup.
Hingga akhirnya Allah mengutus binatang rayap. Rayap itu memakan tongkat Sulaiman dari
bawah sampai beliau jatuh. Ketika itu, para jin itu barulah sadar, bahwa
Sulaiman telah meninggal. Mereka sadar bahwa selama ini mereka bekerja tanpa
diperhatikan Sulaiman, karena beliau sudah meninggal. Semua ini Allah tetapkan
sebagai pelajaran bagi semua umat manusia bahwa sejatinya jin sama sekali tidak
mengetahui hal yang ghaib. Allah jelaskan bahwa Jin hanya mampu mengetahui apa
yang tertangkap indera mereka yang terbatas. Selebihnya, jin tidak tahu.
فَلَمَّا
قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ
الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ
كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
Tatkala Kami
telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka
kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah
tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib
tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. (QS. Saba: 14).
Andaikan jin tahu
hal yang ghaib, mereka akan keluar meninggalkan istana Sulaiman. Andaikan jin
tahu bahwa Sulaiman telah meninggal, mereka tidak akan bekerja dengan penuh
tekanan. (Fa bihudahum Iqtadih, Dr. Utsman al-Khamis, hlm. 324).
Berapa Lama
Sulaiman Mati Berdiri?
Sebagaian ahli
sejarah menyebutkan bahwa para jin itu bekerja setelah Sulaiman meninggal
selama setahun. Artinya, selama rentang waktu itu, jin tidak tahu bahwa Nabi
Sulaiman ’alaihis shalatu was salam telah meninggal.
Ibnu Katsir
mengatakan,
ثم
حسبوا على ذلك النحو فوجدوه قد مات منذ سنة، وهي قراءة ابن مسعود: فمكثوا يدأبون
له من بعد موته حولا كاملا فأيقن الناس عند ذلك أن الجن كانوا يكذبون ولو أنهم
علموا الغيب لعلموا بموت سليمان ولم يلبثوا في العذاب سنة يعملون له ذلك
Mereka para jin
itu, tetap berada pada keadaan semula (bekerja). Ternyata mereka bahwa Sulaiman
telah meninggal setahun yang lalu. Dan keterangan ini tercantum dalam qiraah
yang dibaca Ibnu Mas’ud, ”Mereka terus tunduk kepada Sulaiman setelah beliau
meninggal selama setahun penuh.” sehingga manusia menjadi yakin ketika itu,
bahwa ternyata selama ini para jin telah berdusta. Andaikan mereka mengetahui
hal yang ghaib, tentu mereka akan mengetahui kematian Nabi Sulaiman ’alaihis
salam, sehingga mereka tidak berada dalam tekanan selama setahun, bekerja
untuk Sulaiman. (Tafsir Ibnu Katsir, 6/503).
Jangan Percaya
Jin
Kami sering
menegaskan bahwa manusia tidak perlu percaya jin. Karena jin memiliki tipikal
pendusta. Di masa Sulaiman, jin berdusta dan mengaku bisa mengetahui hal ghaib.
Kemudian Allah buktikan dan Allah buka kedok kebohongan mereka. Keterangan
selengkapnya anda bisa pelajari di: http://www.konsultasisyariah.com/mengenal-jin-khodam/
Karena itu sungguh aneh, ketika ada orang yang terpengaruh
dengan omelan jin. Ketika ada orang yang kesurupan, kemudian si jin bicara
kepada manusia di sekitarnya, kamu nanti bakal jadi orang celaka, kamu nanti
akan mati ditabrak mobil, kamu jatuh dari gedung, anakmu jadi gila, dst.,
sebagian orang terpengaruh dengan celoteh jin ini, sampai jadi bahan
pikirannya.
Lebih parah lagi ketika ada orang yang kehilangan barang
kemudian dia datang ke kiyai (baca: dukun). Lalu sang kiyai menunjukkan arah,
namun hanya sebatas isyarat, “Barangnya ada di sebelah timur, di bawah pohon
jambu, ditaruh di atas batu.” Selebihnya
dicari sendiri. Anehnya, pasien tetap saja rame, bahkan sang kiyai bisa naik haji
karena jasa mencarikan barang hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar