Berapa Lama Dajjal di Muka Bumi?
Dari Nawwas bin Sam'an,
Rasulullah bercerita tentang Dajjal, sampai akhirnya para sahabat
bertanya, ' Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal berada di muka bumi?' Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
bertanya, ' Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal berada di muka bumi?' Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
أَرْبَعُونَ يَوْمًا يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ
“Selama empat puluh hari, di mana satu harinya seperti setahun, satu harinya lagi seperti
sebulan, satu harinya lagi seperti sepekan, sisanya seperti hari-hari biasa.” (HR. Muslim)
Bagaimana
dengan shalatnya?
Ditanyakan para sahabat, 'Wahai Rasulullah,
untuk satu hari yang panjangnya seperti setahun, apakah kami cukup shalat satu
hari saja?' beliau menjawab:
لاَ اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ
“Tidak. Namun kalian harus mengira-ngira
(waktunya)”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim).
Dajjal Tidak
Memasuki 4 Masjid
لاَ يَأْتِى
أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى
وَالطُّورَ
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid
Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan
masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad dan dinilai shahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)
Siapa
Pengikut Dajjal?
Pertama, Orang yahudi
Orang Yahudi mengenal Dajjal sebagai Al-Masih
bin Dawud
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
“Yang mengikuti Dajjal adalah orang Yahudi dari
Ashbahan (Iran) dan jumlahnya ada 70.000 orang dan mereka memakai thilsan (yang
menutup pundak dan badan)” (HR. Muslim no. 2944).
Kedua,
Umumnya Wanita
Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
“Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke isterinya, ibunya, putrinya, saudarinya dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal”. (HR. Ahmad 2: 67. Sanad hadits ini hasan)
Cara
Menghindari Dajjal
Pertama: Berpegang teguh dengan
ajaran Islam
Modal utama untuk menghadapi fitnah Dajjal adalah mengenal ajaran Islam dengan benar, terutama :
2.Memahami perbedaan karamah dan sihir
3.Bersabar dengan kekurangan dalam hal dunia. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam :
“Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum
mukminin menuju ke arahnya lalu bala
tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, 'Kau mau kemana? 'Mukmin itu
menjawab, 'Hendak menemui Dajjal yang baru muncul itu.' Mereka bertanya, 'Apa kau tidak
beriman pada tuhan kami? ' Mukmin itu menjawab: 'Rabb kami tidaklah samar.' Mereka
berkata, 'Bunuh dia.' Lalu diantara mereka ada yang mengingatkan, 'Bukankah tuhan kita
melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.' Mereka membawanya menuju Dajjal.
Saat orang mukmin melihatnya, ia berteriak, 'Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang
disebut oleh Rasulullah.' Lalu Dajjalpun memukul perutnya sampai sakit. 'Ambil dan pukuli dia.'
Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan. Dajjal, 'Apa kau tidak beriman padaku? ' Mukmin,
'Kau adalah Al-Masih pendusta? ' Lalu dia digergaji dari ujung kepala hingga kemaluan.
Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu, 'Berdirilah!' Tubuh itu pun berdiri.
Dajjal bertanya, 'Apa kau beriman padaku?' Ia jawab, 'Aku semakin yakin kamu Dajjal. Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.'
Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, pedang sudah diletakkan di lehernya, tapi dia
tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu
dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempar ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan
ke surga.” Rasulullah bersabda, "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi
Rabb seluruh alam" (HR. Muslim no. 2938)
tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, 'Kau mau kemana? 'Mukmin itu
menjawab, 'Hendak menemui Dajjal yang baru muncul itu.' Mereka bertanya, 'Apa kau tidak
beriman pada tuhan kami? ' Mukmin itu menjawab: 'Rabb kami tidaklah samar.' Mereka
berkata, 'Bunuh dia.' Lalu diantara mereka ada yang mengingatkan, 'Bukankah tuhan kita
melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.' Mereka membawanya menuju Dajjal.
Saat orang mukmin melihatnya, ia berteriak, 'Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang
disebut oleh Rasulullah.' Lalu Dajjalpun memukul perutnya sampai sakit. 'Ambil dan pukuli dia.'
Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan. Dajjal, 'Apa kau tidak beriman padaku? ' Mukmin,
'Kau adalah Al-Masih pendusta? ' Lalu dia digergaji dari ujung kepala hingga kemaluan.
Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu, 'Berdirilah!' Tubuh itu pun berdiri.
Dajjal bertanya, 'Apa kau beriman padaku?' Ia jawab, 'Aku semakin yakin kamu Dajjal. Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.'
Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, pedang sudah diletakkan di lehernya, tapi dia
tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu
dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempar ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan
ke surga.” Rasulullah bersabda, "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi
Rabb seluruh alam" (HR. Muslim no. 2938)
Kedua: Berlindung dari fitnah Dajjal, terkhusus dalam shalat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
’Jika kalian selesai tasyahud, mintalah
perlindungan kepada Allah dari 4 hal:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika
salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada
Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa
Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan
fitnah Al Masih Ad Dajjal” (HR. Muslim no. 588).
Ketiga: Menghafal surat Al
Kahfi
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ
أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari
surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi
dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).
dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).
Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ
فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya
Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi”
(HR. Muslim no. 2937).
(HR. Muslim no. 2937).
Mengapa Al-Kahfi?
Nawawi berkata,
Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat
yang menakjubkan. Siapa yang mau
merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam
akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman,
merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam
akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا
أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-
hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)” (QS. Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).
Keempat: Menjauh dari Dajjal
Dari ‘Imron bin Hushain, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ
“Barangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul” (HR. Abu Daud, hadits ini shahih).
Akhir Riwayat
Dajjal
Ketika
Isa turun, kaum muslimin pun telah bersiap untuk memerangi Dajjal. Saat itu,
hendak melaksanakan shalat. ‘Isa bin Maryam pun shalat di belakang orang sholeh
kaum muslimin. Ketika Dajjal mengetahui turunnya Isa, ia akan melarikan diri,
bersembunyi di bentengnya. Nabi Isa mengejar Dajjal, dan bertemu di Bab Lud
timur.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr,
Rasulullah bersabda,
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya
seperti Urwah bin Mas'ud. Beliau mencari
Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada
permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam
lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun
yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada
permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam
lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun
yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
Dari
‘Aisyah, Rasulullah bersabda,
إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا
حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ
عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ
حَتَّى يَأْتِىَ
الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ -
حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ - فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً
مُقْسِطاً
الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ -
حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ - فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً
مُقْسِطاً
“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup
maka saya akan membela (menjaga) kalian,
namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian 'azza wajalla tidaklah buta sebelah
(bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan
turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu
terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek
penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud."
namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian 'azza wajalla tidaklah buta sebelah
(bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan
turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu
terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek
penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud."
"Hingga Dajjal datang (tiba) di Palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan
membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan
menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad, sanadnya hasan)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
فَبَيْنَمَا هُمْ يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ، يُسَوُّونَ الصُّفُوفَ، إِذْ أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَمَّهُمْ، فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ، ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ، فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ، وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ، فَيُرِيهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ
Ketika kaum muslimin telah bersiap untuk perang
dan merapatkan shaf, dikumandangkan
iqamah.kemudian turunlah Nabi Isa bin Maryam shallallahu 'alaihi wa sallam. setelah shalat
Nabi Isa meminpin perang. Ketika Dajjal melihat Isa, dia meleleh, sebagaimana garam
meleleh di air. Andaipun dibiarkan Nabi Isa, dia akan meleleh sampai mati. Namun Allah
membunuhnya dengan tangan Isa. Dan Allah memperlihatkan darahnya di tombaknya. (HR.
Muslim)
iqamah.kemudian turunlah Nabi Isa bin Maryam shallallahu 'alaihi wa sallam. setelah shalat
Nabi Isa meminpin perang. Ketika Dajjal melihat Isa, dia meleleh, sebagaimana garam
meleleh di air. Andaipun dibiarkan Nabi Isa, dia akan meleleh sampai mati. Namun Allah
membunuhnya dengan tangan Isa. Dan Allah memperlihatkan darahnya di tombaknya. (HR.
Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar