NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Kamis, 18 April 2013

Dajjal Jilid 2


Berapa Lama Dajjal di Muka Bumi?


Dari Nawwas bin Sam'an, Rasulullah bercerita tentang Dajjal, sampai akhirnya para sahabat 

bertanya, ' Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal berada di muka bumi?' Rasulullah shallallahu 

'alaihi wa sallam bersabda,

أَرْبَعُونَ يَوْمًا يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ

“Selama empat puluh hari, di mana satu harinya seperti setahun, satu harinya lagi seperti

sebulan, satu harinya lagi seperti sepekan, sisanya seperti hari-hari biasa.” (HR. Muslim)

Bagaimana dengan shalatnya?
Ditanyakan para sahabat, 'Wahai Rasulullah, untuk satu hari yang panjangnya seperti setahun, apakah kami cukup shalat satu hari saja?' beliau menjawab:

لاَ اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ
“Tidak. Namun kalian harus mengira-ngira (waktunya)”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim).

Dajjal Tidak Memasuki 4 Masjid
لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad dan dinilai shahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)

Siapa Pengikut Dajjal?
Pertama, Orang yahudi
Orang Yahudi mengenal Dajjal sebagai Al-Masih bin Dawud
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
“Yang mengikuti Dajjal adalah orang Yahudi dari Ashbahan (Iran) dan jumlahnya ada 70.000 orang dan mereka memakai thilsan (yang menutup pundak dan badan)” (HR. Muslim no. 2944).

Kedua, Umumnya Wanita
Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ

“Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke isterinya, ibunya, putrinya, saudarinya dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal”. (HR. Ahmad 2: 67. Sanad hadits ini hasan)

Cara Menghindari Dajjal
Pertama: Berpegang teguh dengan ajaran Islam

Modal utama untuk menghadapi fitnah Dajjal adalah mengenal ajaran Islam dengan benar, terutama :
1.Lebih mendalami nama dan sifat Allah,
2.Memahami perbedaan karamah dan sihir

3.Bersabar dengan kekurangan dalam hal dunia. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah 

shallallahu 'alaihi wa sallam :

“Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mukminin menuju ke arahnya lalu bala 

tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, 'Kau mau kemana? 'Mukmin itu 

menjawab, 'Hendak menemui Dajjal yang baru muncul itu.' Mereka bertanya, 'Apa kau tidak 

beriman pada tuhan kami? ' Mukmin itu menjawab: 'Rabb kami tidaklah samar.' Mereka 

berkata, 'Bunuh dia.' Lalu diantara mereka ada yang mengingatkan, 'Bukankah tuhan kita 

melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.' Mereka membawanya menuju Dajjal. 

Saat orang mukmin melihatnya, ia berteriak, 'Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang 

disebut oleh Rasulullah.' Lalu Dajjalpun memukul perutnya sampai sakit. 'Ambil dan pukuli dia.' 

Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan. Dajjal, 'Apa kau tidak beriman padaku? ' Mukmin, 

'Kau adalah Al-Masih pendusta? ' Lalu dia digergaji dari ujung kepala hingga kemaluan. 

Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu, 'Berdirilah!' Tubuh itu pun berdiri. 

Dajjal bertanya, 'Apa kau beriman padaku?' Ia jawab, 'Aku semakin yakin kamu Dajjal. Wahai 

sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.' 

Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, pedang sudah diletakkan di lehernya, tapi dia 

tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu 

dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempar ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan 

ke surga.” Rasulullah bersabda, "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi 

Rabb seluruh alam" (HR. Muslim no. 2938)


Kedua: Berlindung dari fitnah Dajjal, terkhusus dalam shalat

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
’Jika kalian selesai tasyahud, mintalah perlindungan kepada Allah dari 4 hal:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al Masih Ad Dajjal” (HR. Muslim no. 588). 

Ketiga: Menghafal surat Al Kahfi
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi 

dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).
Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 

bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi” 

(HR. Muslim no. 2937).


Mengapa Al-Kahfi?
Nawawi berkata,
Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau 

merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam 

akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ

“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-

hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)” (QS. Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).

Keempat: Menjauh dari Dajjal
Dari ‘Imron bin Hushain, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ

“Barangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul” (HR. Abu Daud, hadits ini shahih).

Akhir Riwayat Dajjal

Ketika Isa turun, kaum muslimin pun telah bersiap untuk memerangi Dajjal. Saat itu, hendak melaksanakan shalat. ‘Isa bin Maryam pun shalat di belakang orang sholeh kaum muslimin. Ketika Dajjal mengetahui turunnya Isa, ia akan melarikan diri, bersembunyi di bentengnya. Nabi Isa mengejar Dajjal, dan bertemu di Bab Lud timur.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah bersabda,

فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya seperti Urwah bin Mas'ud. Beliau  mencari 

Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada 

permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam 

lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun 

yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)

Dari ‘Aisyah, Rasulullah bersabda,

إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ 

الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ -  

حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ - فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً 


مُقْسِطاً
“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, 

namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian 'azza wajalla tidaklah buta sebelah 

(bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan 

turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu 

terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek 

penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud."

"Hingga Dajjal datang (tiba) di Palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan

membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan 

menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad, sanadnya hasan)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

فَبَيْنَمَا هُمْ يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ، يُسَوُّونَ الصُّفُوفَ، إِذْ أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَمَّهُمْ، فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ، ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ، فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ، وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ، فَيُرِيهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ
Ketika kaum muslimin telah bersiap untuk perang dan merapatkan shaf, dikumandangkan 

iqamah.kemudian turunlah Nabi Isa bin Maryam shallallahu 'alaihi wa sallam. setelah shalat 

Nabi Isa meminpin perang. Ketika Dajjal melihat Isa, dia meleleh, sebagaimana garam 

meleleh di air. Andaipun dibiarkan Nabi Isa, dia akan meleleh sampai mati. Namun Allah 

membunuhnya dengan tangan Isa. Dan Allah memperlihatkan darahnya di tombaknya. (HR. 

Muslim) 














Tidak ada komentar:

Posting Komentar