Hakikat Tuyul & Cara Menanggulanginya
Tanya:
Assalamu alaikum,
Sekitar 3 bulan ini saya sering kehilanngan uang. Saya baru ambil dr
bank beberapa bundel ratusan ribu. Setiap satu bundel, pasti ada yg kurang 4
hingga 6 lbr. Padahal disimpan di brangkas, terkunci. Mustahil jk itu manusia.
Apa mungkin ada makhluk lain, seperti tuyul yg mengambilnya? Padahal kitakan
hidup di zaman modern. Dan sebenarnya tuyul itu ada gak? Kalo ada seperti apa?
Terus terang, saya sangat gonduk dg kejadian ini.
Nuwun..,
Edi K
Jawab:
Wa alaikumus salam wa rahmatullah..,
Kami turut merasakan kesedihan atas musibah yang anda alami. Namun
apapun itu, kita perlu tanamkan dalam hati bahwa semua bentuk kesedihan,
musibah, dsb, yang dialami setiap muslim, pasti akan Allah jadikan kaffarah
(penebus) atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ المُسْلِمَ إِلَّا
كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ
"Tidak ada musibah yang
menimpa seorang muslim, kecuali Allah jadikan sebab untuk kafarah
dosanya." (HR. Bukhari & Muslim).
Itu artinya, tidak ada yang disia-siakan dalam hidup kita. Susah senang yang kita alami, berpotensi menjadi sumber
pahala dan sekaligus sumber dosa. Semuanya kembali kepada sikap kita sebagai
pelaku sejarahnya. Karena itu, kami nasehatkan agar bersabar dan mengharap
pahala dari Allah ta'ala.
Hari gini masih ada yang punya tuyul?
Sebagian orang menyangka, segala hal yang berbau klenik, akan menyusut
sejalan dengan perkembangan teknologi. Padahal sejak kapan ada hubungan antara
teknologi dengan tahayul dan kesyirikan. Penyakit klenik & syirik yang
dilakukan msyarakat bisa saja muncul tanpa memandang waktu dan tempat. Bahkan
bisa jadi lebih canggih dari pada klenik masa silam, sejalan dengan kecanggihan
dunia IT. Anda bisa saksikan, berbagai situs kesyirikan di sekitar kita masih
tumbuh subur, dan dipasarkan melalui internet.
Dan termasuk tanda akhir zaman, kesyirikan yang pernah ada di zaman
jahiliyah, akan muncul kembali di tengah manusia. Dari A'isyah radhiyallahu
'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَذْهَبُ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ حَتَّى
تُعْبَدَ اللَّات وَالْعُزَّى
"Tidak akan hilang waktu
malam dan siang (kiamat), sampai Lata dan Uzza disembah." (HR. Muslim
2907)
Apa Hakikat Tuyul
Fenomena tuyul, tak jauh beda dengan Nyi Roro Kidul. Dia adalah jin yang
dilaporkan perah dilihat oleh manusia dengan penampakan seperti anak kecil
gundul yang suka mencuri, kemudian mereka istilahkan dengan tuyul. Sehingga
kata 'tuyul' sejatinya merupakan nama yang murni diberikan masyarakat.
Sebagaimana ada jin yang menjelma seperti sosok berbalut kain mori, yang
kemudian diistilahkan dengan pocong.
Sekaligus kita tekankan di sini, bahwa usaha untuk mencari hakikat
nama-nama 'makhluk halus' yang tersebar di tempat kita sangat tidak penting.
Bahkan layak dikatakan sia-sia, 100% buang-buang waktu dan pikiran. Karena
sedikitpun kita tidak akan mendapatkan manfaat dari informasi tersebut. Anda
yang memahami asal-usul nyi roro kidul, atau kuntilanak, dan semacamnya, sama
sekali tidak akan membuat anda jadi kaya atau tambah rajin ibadah. Kita cukup
meyakini bahwa itu jin yang menjelma menjadi bentuk lain dan kebetulan bisa
diindera oleh manusia.
Bagaimana mekanisme tuyul mencuri?
Seperti layaknya jin, sosok yang disebut tuyul, juga bisa memindahkan
barang. Hanya saja, antara satu jin dengan jin lainnya, berbeda kemampuannya,
sebagaimana layaknya manusia. Ada
jin yang bisa memindahkan barang berat, sebagaimana ada manusia yang bisa
angkat berat. Jin juga bisa mencuri sebagaimana manusia bisa mencuri.
Kasus jin yang mencuri ini, tidak hanya muncul di masyarakat jawa. Di
zaman Nabi-pun peristiwa ini pernah terjadi. Diantaranya peristiwa yang dialami
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau ditugasi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam untuk menjaga zakat ramadhan. Malam harinya datang seorang
pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan
aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Orang inipun
memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan
keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi
laporan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan
kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah,
dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini
tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari
bacaan yang bermanfaat untukmu.” Kemudian dia mengajarkan bacaan ayat kursi
sebelum tidur.
Di pagi harinya, kejadian ini dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam. kemudian beliau bersabda: “Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia
pendusta.” (HR. Bukhari 2311)
Yang ditangkap oleh Abu Hurairah waktu itu adalah jin yang menjelma
menjadi bentuk lain. Ketika menjelaskan hadis ini, al-Hafizh Ibnu Hajar
mengatakan, “Jin terkadang menjelma dengan berbagai bentuk sehingga
memungkinkan bagi manusia untuk melihatnya…” (Fathul Bari, 4/489).
Kasus yang sama juga pernah terjadi pada sahabat Ubay bin Ka'ab
radhiyallahu 'anhu. Ceritanya, Ubay memiliki setumpuk kurma yang saat itu
sedang diinapkan dan beliau jaga di siang harinya. Namun ternyata kurma itu
berkurang. Akhirnya beliau jaga di malam hari. Tiba-tiba ada sosok bergerak
seperti anak remaja yang baru menginjak usia baligh. Ka'ab mengatakan, "Akupun menyampaikan salam kepadanya,
dan dia menjawabnya." "Siapa kamu? Jin ataukah manusia?" tanya
Ubay. Dia menjawab: "Aku jin." "Coba tunjukkan tanganmu kepadaku."
Pinta Ubay. Ternyata tangannya seperti tangan anjing dan berbulu seperti
anjing. Sampai akhirnya Ubay bertanya mengapa dia mencuri, setelah diberi
jawaban dan diberi tahu keutamaan ayat kursi, Ubay-pun melepaskannya. Pagi
harinya diceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau hanya
berkomentar, "Kali ini si Jelek itu benar." (HR. Ibnu Hibban,
An-Nasai dalam Amal Yaum wa Lailah, At-Thabrani dalam Al-Kabir, dst).
Apakah ada yang nyuruh?
Bisa jadi ada yang nyuruh, bisa juga karena si jin iseng sendiri, atau
kadang karena memang mereka butuh makanan seperti dalam hadis Abu hurairah di
atas. Kasus orang yang merawat tuyul juga pernah terjadi di masa silam.
Syaikhul islamIbnu Taimiyah pernah menyebutkan tentang Al-Hallaj – tokoh sufi
yang mengaku telah menyatu denagn tuhannya – ,
وكان صاحب سيمياء وشياطين تخدمه أحياناً، كانوا معه (بعض
أتباعه) على جبل أبي قبيس، فطلبوا منه حلاوة، فذهب إلى مكان قريب، وجاء بصحن حلوى،
فكشفوا الأمر فوجدوا ذلك قد سرق من دكان حلاوي باليمن، حمله شيطان تلك البقعة
Al-Hallaj memiliki atribut khusus, terkadang setan membantunya. Seuatu
ketika, dia bersama pengikutnya di bukit Abu Qubais, kemudian pengikutnya minta
manisan. Kemudian Al-Hallaj pergi ke tempat tertentu yang tidak jauh dari
markasnya, lalu dia kembali dengan membawa sepiring manisan. Masyarakatpun
mencari tahu kejadian sejatinya, ternyata sepiring makanan itu berasal dari
toko manisan di Yaman, yang dibawa oleh setan ke tempat itu. (Alam jin wa
As-Syayathin, hlm. 93).
Bagaimana cara mengatasinya?
Ada dua
bagian yang perlu dibedakan,
Pertama, menangkap tuyul itu dan memintanya mengembalikan apa yang
dicuri. Ini hampir tidak mungkin bisa dilakukan. Kecuali jika si jin menjelma
menjadi makhluk yang bisa dipegang manusia, seperti kasus yang dialami Abu
hurairah atau Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhuma, sebagaimana hadis di atas.
Itupun belum tentu bisa mengembalikan apa yang dicuri, kecuali jika si jin
bersedia mengembalikannya.
Namun terkadang ada orang yang berusaha mencara jalan pintas. Dia
menyewa paranormal agar bisa menangkap tuyul itu. Usaha semacam ini sebaiknya
tidak anda lakukan, karena rumah anda akan menjadi praktek perdukunan. Sebab
kita bisa memastikan, yang dilakukan oleh paranormal itu adalah dengan meminta
bantuan kepada jin atau mempraktekkan ilmu sihir. Sehingga kehadiran paranormal
ini - meskipun dia ngakunya ustad – akan
menjadi masalah baru di rumah anda. Jadinya, anda malah mendapat musibah dua
kali dan yang kedua ini lebiih besar. Karena taruhannya aqidah. Untuk itu,
sekali lagi, jangan undang mereka.
Terlebih, bisa jadi yang mereka lakukan hanyalah kedustaan. Mereka
berpura-pura memasukkan sesuatu ke dalam botol dan ngakunya itu tuyul sudah
ditangkap. Padahal aslinya hanya tipuan mata, seolah-olah terlihat bentuk tuyul
seperti yang banyak digambarkan masyarkat.
Kedua, upaya menghindari gangguan jin
Ini bisa dilakukan oleh semua orang. Hanya tinggal kembali kepada
manusianya, apakah dia mampu melakukan secara istiqamah ataukah tidak. Jika dia
bisa istiqamah menjalankannya, insyaaAllah, Allah akan memberikan perlindungan
bagi dirinya dan hartanya, bahkan seisi rumahnya. Berikut beberapa amalan
ringan yang dituntunkan dalam islam,
1. Berusaha melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, dan bertaubat
dari setiap maksiat. Semua aktivitas ini akan menjadi sebab Allah
melindunginya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa
pesan kepada Ibnu Abbas, diantaraya:
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ
تُجَاهَكَ
“Jagalah Allah, niscaya Allah
akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu jumpai Dia di hadapanmu…” (HR.
Ahmad 2669, Tirmidzi 2516, dan dishahihkan al-Albani)
Makna hadis:
- Jagalah Allah : Jaga aturan
Allah, laksanakan kewajiban dan hindari yang diharamkan.
- Kamu jumpai Dia di
hadapanmu: Allah akan menolongmu dalam setiap keadaan yang engkau butuhkan.
Bentuk penjagaan Allah sifatnya umum. Tak terkecuali, penjagaan dari
gangguan jin dan setan.
2. Banyak membaca Alquran atau
dzikir lainnya. Di antarannya adalah dzikir pagi petang dan dzikir sebelum
tidur. Jadikan aktivitas ini sebagai wirid harian.
Orang yang rajin berdzikir, membaca Alquran, hatinya akan senantiasa
hidup. Lebih dari itu, Allah menjanjikan orang yang membaca dzikir pagi petang,
dia akan mendapatkan perlindungan dari-Nya.
Beberapa dzikir pagi dan sora, bisa anda simak di:
3. Membaca doa setiap masuk dan keluar rumah
Membaca doa setiap hendak masuk rumah, bisa menjadi sebab Allah menjaga
rumah anda, sehingga setan tidak leluasa memasukinya. Dari Jabir bin Abdillah
radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ
دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا
عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ
الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ
طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
"Jika seseorang masuk
rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan
akan berteriak: 'Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan
malam.' Namun jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka setan
mengatakan, 'Kalian mendapatkan tempat menginap' dan jika dia tidak mengingat
nama Allah ketika makan maka setan mengundang temannya, 'Kalian mendapat jatah
menginap dan makan malam'." (HR. Muslim)
Sungguh betapa berartinya dzikir ini bagi hidup anda. Hanya dengan
membaca basmalah dan salam ketika masuk rumah, anda mendapat jaminan tidak akan
diganggu rumah berikut makanannya. Anda tidak perlu bayar satpam mahal-mahal,
cukup dengan membaca dzikir ringan, anda sudah mendapatkan jaminan keamanan
dari Allah.
4. Menutup tempat uang dengan membaca basmalah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu menyarankan agar kaum
muslimin menutup tempat makanan dan wadah minumnya di malam hari. Agar makanan
dan minumannya tidak diganggu setan. Dan ketika menutup, jangan lupa membaca
basmalah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، وَأَغْلِقُوا
الْبَابَ، وأطفؤا السِّرَاجَ، فإن الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ سِقَاءً، ولا يَفْتَحُ
بَابًا، ولا يَكْشِفُ إِنَاءً، فَإِنْ لم يَجِدْ أحدكم إلا أَنْ يَعْرُضَ على
إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ، فَلْيَفْعَلْ
“Tutuplah bejana, ikatlah
geribah (tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit), tutuplah pintu,
matikanlah lentera (lampu api), karena sesungguhnya setan tidak mampu membuka geribah yang terikat, tidak
dapat membuka pintu, dan tidak juga dapat menyingkap bejanan yang tertutup.
Bila engkau tidak mendapatkan tutup kecuali hanya dengan melintangkan di atas
bejananya sebatang ranting, dan menyebut nama Allah, hendaknya dia lakukan.” (HR.
Muslim).
Dianalogikan dengan ini adalah semua bentuk barang berharga yang anda
miliki. Termasuk uang atau perhiasan. Anda mungkin bisa merasa aman dari
gangguan manusia. Namun anda belum bisa terjamin dari gangguan jin yang
mengambilnya. Karena itu, letakkanlah barang berharga atau uang yang bernilai
di tempat yang bisa dikunci, dan jangan lupa membaca basmalah setiap kali anda
membuka dan menutupnya. Selanjutnya, bertawakkal kepada Allah.
Allahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar