Kalam Ilahi
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Keutamaan Wudhu
Dari Abu
Hurairah, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
Maukah kutunjukkan amalan yang menjadi sebab Allah menghapus banyak dosa dan
mengangkat banyak derajat. Para sahabat menjawab: Tentu, wahai Rasulullah.
Beliau bersabda:
« إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ ».
Menyempurnakan wudhu dalam kondisi tidak suka, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. (Muslim)
Dari Abu Hurairah, bahwa para sahabat bertanya; Wahai Nabi Allah, apakah anda mengenal kami (pada hari kiamat). Beliau menjawab:
نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لأَحَدٍ غَيْرِكُمْ تَرِدُونَ عَلَىَّ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ وَلَيُصَدَّنَّ عَنِّى طَائِفَةٌ مِنْكُمْ فَلاَ يَصِلُونَ فَأَقُولُ يَا رَبِّ هَؤُلاَءِ مِنْ أَصْحَابِى فَيُجِيبُنِى مَلَكٌ فَيَقُولُ وَهَلْ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
Ya, kalian
memiliki tanda yang tidak dimiliki seorang-pun selain kalian (umat Muhammad).
Kalian mendatangiku dalam keadaan putih wajah dan putih tangan dan kaki karena
bekas wudhu. Sungguh akan ada beberapa orang yang dihalangi, sehingga tidak
bisa sampai (kepadaku). Aku berkata: Ya Allah, dia umatku. Maka ada malaikat
yang menjawab keluhanku: Kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu.
(Muslim)
Baca Basmallah
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى عَلَيهِ
Tidak ada
wudhu bagi orang yang tidak membaca basmalah. (Hadis hasan, Abu Daud, Turmudzi)
- Jika
meninggalkannya dengan sengaja ---> batal wudhu
- Jika lupa
maka dibaca ketika ingat
Mencuci tangan sampai pergelangan
1- Setelah
bangun tidur malam ---> wajib dan 3 kali
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Jika kalian
bangun tidur, jangan mencelupkan tangannya ke wadah air, sampai dia cuci 3 kali. Karena dia tidak tahu, dimanakah
tangannya menginap. (Bukhari & Muslim)
2- Bukan
bangun tidur ---> sunah
Dalam hadis Abdullah bin Zaid, beliau mencontohkan
wudhu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Salah satunya dengan: menuangkan air di bejana ke
tangannya, kemudian mencuci kedua tangannya 3 kali. (Bukhari & Muslim)
Berkumur dan menghirup air ke dalam Hidung
1- Dengan satu
cidukan tangan
Dalam wudhu
Abdullah bin Zaid dinyatakan:
فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلاَثًا
Beliau
berkumur dan menghirup air ke hidung dengan satu cidukan tangan. Beliau lakukan
3 kali. (Bukhari & Muslim)
Imam Nawawi
mengatakan:
Dalam hadis
ini terdapat dalil tegas yang menguatkan pendapat syafi'iyah yang benar, bahwa
yang sesuai sunnah dalam berkumur dan menghirup air ke hidung, dilakukan 3 kali
cidukan telapak tangan. (Syarh Shahih Muslim, 3/122)
1- Dengan satu
cidukan tangan
Dalam wudhu
Abdullah bin Zaid dinyatakan:
فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلاَثًا
Beliau
berkumur dan menghirup air ke hidung dengan satu cidukan tangan. Beliau lakukan
3 kali. (Bukhari & Muslim)
Imam Nawawi
mengatakan:
Dalam hadis ini terdapat dalil tegas yang menguatkan pendapat syafi'iyah yang benar, bahwa yang sesuai sunnah dalam berkumur dan menghirup air ke hidung, dilakukan 3 kali cidukan telapak tangan. (Syarh Shahih Muslim, 3/122)
1- Dengan satu cidukan tangan
Dalam wudhu
Abdullah bin Zaid dinyatakan:
فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلاَثًا
Beliau berkumur dan menghirup air ke hidung dengan satu cidukan tangan. Beliau lakukan 3 kali. (Bukhari & Muslim)
Imam Nawawi mengatakan:
Dalam hadis ini terdapat dalil tegas yang menguatkan pendapat syafi'iyah yang benar, bahwa yang sesuai sunnah dalam berkumur dan menghirup air ke hidung, dilakukan 3 kali cidukan telapak tangan. (Syarh Shahih Muslim, 3/122)
Allah
berfirman:
فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ
Cucilah wajah kalian
1- Batas wajah
Semua anggota
tubuh yang kelihatan ketika menghadap: batas tumbuh rambut normal sampai bawah
dagu, dari depan telinga kanan sampai telinga kiri.
Menyelai Jenggot
1- Dianjurkan
menyelai jenggot
Dari Anas,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika wudhu, beliau mengambil satu ciduk air,
kemudian beliau masukkan melalui bawah dagunya dan sela-selai jenggotnya.
(Hadis Shahih, Abu Daud)
2- Bagi yang
jenggotnya tipis, wajib mengenai kulitnya
Al-Khithobi:
Perintah menyelai jenggot dinilai wajib untuk bagian rambut jenggot yang tipis,
sehingga anda bisa melihat kulit yang berada di bawahnya. (Al-Khitobi, 1/52)
Mencuci tangan
sampai ke siku
1- Dianjurkan
menyelai jenggot
Dari Anas,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika wudhu, beliau mengambil satu ciduk air,
kemudian beliau masukkan melalui bawah dagunya dan sela-selai jenggotnya.
(Hadis Shahih, Abu Daud)
2- Bagi yang
jenggotnya tipis, wajib mengenai kulitnya
Al-Khithobi:
Perintah menyelai jenggot dinilai wajib untuk bagian rambut jenggot yang tipis,
sehingga anda bisa melihat kulit yang berada di bawahnya. (Al-Khitobi, 1/52)
Mencuci tangan
sampai ke siku
Allah
berfirman:
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
Cuci tangan kalian, sampai ke siku
1- Tangan
kanan dulu 3 kali, kemdian kiri 3 kali
Dalam wudhu
Utsman, dinyatakan:
Beliau mencuci
tangannya yang kanan sampai ke siku 3 kali kemudian tangan yang kiri seperti
itu. (Bukhari & Muslim)
2- Sedikit di
atas siku
Dari Jabir, beliau melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika wudhu, beliau memutarkan air ke sikunya.
(Daruquthni, dihasankan Ibnu Hajar)
Mengusap
Kepala
Allah
berfirman:
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ
“Usaplah kepala kalian”
1- Beda
mencuci dengan mengusap
Mencuci : menggunakan
banyak air, sehingga ada air yang mengalir
Mengusap : hanya menggunakan air yang menempel di
tangan, sehingga tidak ada yang m
Allah
berfirman:
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ
“Usaplah
kepala kalian”
1- Beda
mencuci dengan mengusap
Mencuci : menggunakan
banyak air, sehingga ada air yang mengalir
Mengusap : hanya menggunakan air yang menempel di
tangan, sehingga tidak ada yang mengalir
Dari ayat di
atas (Al-Maidah: 6)
- Syafi'iyah : boleh mengusap sebagian, krn huruf ba' pada
kalimat [بِرُءُوسِكُمْ] menunjukkan
arti sebagian. Sehingga arti ayat: Usaplah sebagian kepala kalian.
- Mayoritas
ulama : harus keseluruhan. Huruf ba' pada
kalimat [بِرُءُوسِكُمْ] menunjukkan
arti sebagian, tapi ilshaq (menempel).
Sehingga artinya: Usaplah dengan menempelkan tangan pada kepala kalian.
Pendapat yang
kuat adl pendapat mayoritas ulama, krn tidak ada ba' yang menunjukkan arti
sebagian.
Ibnu Qudamah mengatakan, bahwa Ibnu Burhan menjelaskan:
من زعم أن الباء تفيد التبعيض فقد جاء أهل اللغة بما لا يعرفونه
Siapa yang
beranggapan bahwa ba' memberi makna 'sebagian', berarti dia telah membawakan
keterangan yang tidak diketahui ahli bahasa arab. (Al-Mughni, 1/141)
Cara MengusCara Mengusap
Kepalaap
Kepala
2- Kondisi
khusus
a. Mengusap
jambul dan imamah sampai tengkuk
Dari Mughirah
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- مَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ وَمُقَدَّمِ رَأْسِهِ وَعَلَى عِمَامَتِهِ
Bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam mengusap
sepatunya dan jambul, kemudian dilanjutkan di atas imamahnya. (Muslim
b. Mengusap
imamah
Dari Umayah
Ad-Dhamri
رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم مسح على عمامته وخفيه
Saya melihat
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap imamahnya dan sepatunya.
c. Mengusap
jilbab
Disebutkan oleh Ibnul Mundzir bahwa ummu salamah
mengusap jilbabnya. (Al-Mughni, 1/346)
3- Mengusap
kepala dengan air bekas mencuci cuci tangan
Dari Rubayi'
bintu Mu'awidz, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam :
مسح برأسه من فضل ماء كان فى يده
Beliau
mengusap kepalanya dengan sisa air yang ada di tangannya. (Hadis
1- Hukumnya =
hukum mengusap kepala
Berdasarkan
hadis:
الأذنان من الرأس
Telinga bagian
dari kepala (Abu Daud, Turmudzi)
2- Tidak
dianjurkan mengambil air yang baru untuk mengusap telinga
Al-Albani rahimahullah mengatakan:
Tidak dijumpai dalam dalil yang mengharuskan mengambil air baru untuk kedua
telinga. Sehingga telinga diusap dengan sisa air kepala.. (Ad-Dhaifah, no.995
hasan, Abu
Daud)
Mengusap Telinga
3- Cara
mengusap
Dari Abdullah
bin Amr, beliau melihat Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam :
ين باطن أذنيه
Beliau
memasukkan dua telunjuknya di telinga, beliau mengusap luar telinga dengan
jempolnya dan bagian dalam telinga dengan telunjuknya. (Abu Daud, Nasai, Ibn
Majah)
فأدخل أصبعيه السباحتين في أذنيه ومسح بإبهاميه على ظاهر أذنيه وبالسباحت
اللهم انفعنا بما علمتنا وعلمنا ما ينفعنا وارزقنا علما
Tidak ada komentar:
Posting Komentar