Termasuk di
antara manfaat yang dapat dipetik dari sholat berjamaah ialah saling memberikan
pengajaran ilmu syari antar jamaah satu dengan yang lainnya. Salah satu
contohnya: Terkadang seorang salah dalam tatacara sholat maka jamaah lain yang
tahu kemudian membenarkannya. Inilah rohmat yang Alloh turunkan kepada umat ini
lewat syariat sholat berjamaah. Berikut ini akan kami sampaikan beberapa
kesalahan yang seringkali terjadi dalam praktek sholat berjamaah sebagai bentuk
nasihat kepada kaum muslimin secara umum.
Tidak
Memperhatikan Kerapian dan Kelurusan Shof
Para pembaca
yang semoga dirahmati Alloh, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
telah bersabda yang artinya, “Sebaik-baik shof bagi laki-laki adalah yang
paling depan, sedangkan shof yang paling buruk adalah yang paling akhir.
Sedangkan shof yang terbaik bagi wanita adalah paling belakang dan yang paling
buruk adalah yang paling depan.” (HR. Muslim). Tapi sungguh sangat
disayangkan sebagian kaum muslimin tidak berlomba-lomba untuk mendapatkan
kebaikan ini, bahkan mereka malah menghindari dan enggan untuk memposisikan
diri pada shof yang pertama, dengan mereka mempersilahkan orang lain untuk
berada di shaf depan. Kaidah Fiqhiyah mengatakan: “Mengutamakan orang
lain dalam masalah ibadah adalah terlarang”.
Kesalahan
lain yang banyak muncul adalah tidak meluruskan ataupun merapatkan shof.
Rosululloh bersabda yang artinya, “Luruskan shof-shof kalian, karena
lurusnya shof termasuk kesempurnaan sholat.” (HR. Bukhori Muslim)
Mendahului
Maupun Menyertai Gerakan Imam
Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Tidakkah orang yang mengangkat
kepalanya mendahului imam merasa takut kalau Alloh merubah kepalanya menjadi
kepala keledai.” (HR. Bukhori, Muslim)
“Sesungguhnya
ubun-ubun orang yang merunduk dan mengangkat kepalanya mendahului imam berada
di dalam genggaman setan.” (HR. Thobroni dengan status hasan)
Adapun
larangan membarengi gerakan imam maka dasarnya adalah sabda Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk diikuti. Jika
imam telah ruku’ maka ruku’-lah kalian dan jika imam bangkit maka bangkitlah
kalian.” (HR. Al Bukhori). Dari hadits ini diambil kesimpulan terlarangnya
mengakhirkan atau melambatkan gerakan dari imam. Adapun yang diperintahkan
adalah mengikuti atau mengiringi gerakan imam.
Sibuk Dengan
Berbagai Macam Doa Sebelum Takbirotul Ihrom
Sering kali
kita lihat sebagian kaum muslimin sebelum sholat menyibukkan melafalkan niat.
Sebagian mereka membaca surat An Naas dengan dalih untuk menghilangkan was-was
setan. Begitu juga ada makmum yang mengatakan: Sami’na wa ‘Atho’na
ketika mendengar perintah untuk meluruskan shof dari imam: Sawwuu
shufuufakum! Padahal perintah dari imam tadi butuh pelaksanaan, bukan butuh
jawaban. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk rosululloh shollallohu ‘alaihi
wa sallam. Hendaklah kaum muslimin bersegera meninggalkan segala macam
tatacara ibadah yang tidak bersumber dari beliau.
Sibuk Dengan
Sholat Sunah Padahal Telah Iqomah
Terkadang
kita jumpai seseorang yang malah sibuk dengan sholat nafilah/sunnah
ketika iqomat telah dikumandangkan atau yang lebih parah malah memulai sholat
sunnah baru dan tidak bergabung dengan sholat wajib. Hal ini menyelisihi sabda
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Apabila iqomah
sudah dikumandangkan, maka tidak ada sholat kecuali sholat wajib.” (HR.
Muslim)
Menarik
Orang Lain di Shof Depannya Untuk Membuat Shof Baru
Hadits-hadits
yang menjelaskan masalah ini bukan termasuk hadits yang yang shohih, maka
perbuatan ini tidak boleh dilakukan bahkan dia wajib bergabung dengan shof yang
ada jika memungkinkan. Jika tidak maka boleh dia sholat sendiri di shof yang
baru, dan sholatnya dianggap sah karena Alloh tidaklah membebani seorang
kecuali sesuai kemampuannya (Lihat Silsilah Al Hadits Ash Shohihah wal
Maudu’at). Wallohu A’lam.
***
Penulis: Abu
‘Abdillah R. Agus Hermawan
Artikel www.muslim.or.id
Artikel www.muslim.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar