Bismillah,
An Nasa’i meriwayatkan di dalam Sunannya (No. 10330), dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullaah Shallallaahu’alaihi wa Sallam berpesan kepada Fathimahradhiyallaahu ‘anha,
Dengarkan baik-baik apa yang akan aku wasiatkan kepadamu, jika masuk waktu pagi dan sore hari, hendaknya engkau mengucapkan,
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ ، وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
“Yaa hayyu yaa qayyuum, birahmatika asthagitsu, ashlih lii sya’nii kullihi, wa laa takilni ilaa nafsii tharfata ‘ain.”
(Wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan, perbaikilah seluruh urusanku, dan janganlah Engkau wakilkan aku kepada diriku sendiri sekejap mata pun).
Ini adalah wasiat yang agung dari seorang ayah terbaik – Rasulullaah Shallallaahu’alaihi wa Sallam- kepada putrinya, pemimpin para wanita di surga, (Fathimah)- semoga Allah meridhai beliau.
Wasiat ini merupakan wasiat yang mengumpulkan seluruh kebaikan.
Berkata Asy Syaukani –rahimahullaahu- dalam ”Tuhfatudz Dzaakiriin" (hal. 86) menjelaskan,
والحديث من جوامع الكلم لأنَّ صلاحَ الشأن كلِّه يتناول جميعَ أمور الدنيا والآخرة فلا يفرّ شيء منها؛ فيفوز قائلُ هذا إذا تفضل اللهُ عليه بالإجابة بخيري الدنيا والآخرة، مع ما في الحديث من تفويض الأمور إلى الربِّ سبحانه وتعالى فإنَّ ذلك من أعظم الإيمان وأجلِّ خصاله وأشرف أنواعه
"Hadits ini merupakan jawami'ul kalim (kalimat singkat, padat makna), karena doa memohon kebaikan segala urusan, mencakup seluruh urusan dunia dan akhirat. Tidak ada yang keluar darinya. Sehingga beruntunglah, orang yang Allah kabulkan doanya ini, dengan Allah berikan kebaikan dunia dan akhirat.
Lebih dari itu, dalam hadis tersebut, kita diajarkan untuk menyerahkan dengan pasrah segala urusan kepada Allah. Dan ini termasuk tingkatan dan jenis iman paling tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar