Kapan Membaca Doa Iftitah Ketika Tarawih? Mohon pencerahannya..
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Ulama sepakat doa iftitah ketika shalat, hukumnya anjuran, tidak wajib. Baik untuk shalat wajib maupun sunah.
Kemudian mereka berbeda pendapat mengenai posisi doa iftitah untuk shalat sunah yang jumlah salamnya berbilang. Seperti shalat tarawih, shalat dhuha, shalat sunah menunggu imam ketika jumatan, atau shalat rawatib 4 rakaat dengan 2 kali salam.
Mereka berbeda pendapat, mana yang lebih afdhal, dibaca di setiap awal shalat sejumlah takbiratul ihram, ataukah cukup dibaca sekali di awal shalat?
Ada dua pendapat ulama.
Pendapat pertama menyatakan, iftitahnnya dilakukan sekali di awal shalat.
Mereka mengambil makna dzahir dari hadis Aisyah Radhiyallahu 'anha, saat beliau ditanya doa iftitah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat malam. A’isyah menceritakan,
كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ افْتَتَحَ صَلاَتَهُ فَقَالَ « اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ....
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat malam, beliau memulai shalatnya dengan membaca doa iftitah, “Allahumma Rabba Jibril wa Mikail wa Israfil...” (HR. Muslim 1847)
Mereka memahami, makna tekstual hadis ini menunjukkan bahwa doa iftitah hanya beliau baca sekali di awal shalat malam. Bukan setiap takbiratul ihram.
Pendapat ini disebutkan oleh Ibnu Abidin – ulama hanafi – dalam Hasyiyahnya dan diantara ulama yang memilih pendapat ini adalah Syaikh Sholeh Alu Syaikh. Sebagaimana keterangan beliau dalam Ta’liq Zadul Ma’ad.
Pendapat kedua, iftitah dilakukan setiap selesai takbiratul ihram
Mereka berdalil dengan makna umum dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa setiap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam usai takbiratul ihram, beliau diam sejenak. Hal itu membuat diriku bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa yang anda baca ketika kami tidak mendengar suara anda antara takbiratul ihram dan fatihah?’
Jawab Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Saya membaca doa iftitah:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
“Allahumma baa’id bainii wa baina kha-thaayaa-ya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib... dst.”
Makna tekstual dari hadis ini bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca doa iftitah di setiap takbiratul ihram. Baik dalam shalat wajib maupun shalat sunah. Termasuk shalat sunah yang jumlah salamnya berbilang, seperti shalat tarawih.
Shalat tarawih dengan 11 rakaat misalnya, di setiap 2 rakaat, ditutup dengan salam. Kemudian mengulang takbiratul ihram untuk 2 rakaat berikutnya. Artianya, setiap shalat berdiri sendiri, dan telah terpisah dengan shalat sunah sebelumnya.
Ini merupakan pendapat mayoritas ulama hambali, Imam Ibnu Baz, Imam Ibnu Utsaimin, termasuk pendapat dalam Fatwa Islam (no. 66558) dan Lembaga Fatwa Syabakah Islamiyah (no. 27747).
Kita akan simak keterangan dalam Ensiklopedi Fiqh,
يرى الحنابلة: أن صلاة النافلة إذا كانت بأكثر من سلام واحد كما في التراويح، والضحى، وصلاة السنة الراتبة، إذا كانت أربعا وصلاها بسلامين، فإنه يستفتح في كل ركعتين على الأصل، لأن كل ركعتين صلاة مستقلة. وفي قول آخر عندهم: يكتفي باستفتاح واحد في أول صلاته
Ulama madzhab Hambali berpendapat bahwa shalat sunah yang dikerjakan lebih dari satu salam, seperti shalat tarawih, dhuha, shalat sunah rawatib 4 rakaat dengan 2 kali salam, maka bacaan doa iftitahnya dilakukan setiap kali takbiratul ihram untuk 2 rakaat. Karena masing-masing shalat 2 rakaat, berdiri sendiri.
Namun diantara mereka ada pendapat lain, bahwa cukup membaca doa iftitah sekali di awal shalat. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 4/55).
Iftitah Ringan, Pahala Besar
Anda bisa membaca doa iftitah yang lebih pendek ketika tarawih. Diantaranya,
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
“Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih..”
Segala puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh ke-berkahan.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendengar ada sahabat yang membaca doa iftitah ini. kemdian beliau mengatakan,
لَقَدْ رَأَيْتُ اثْنَىْ عَشَرَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَرْفَعُهَا
Saya melihat ada 12 malaikat yang berebut untuk mengantarkan doa ini (kepada Allah). (HR. Muslim 1385, Ibn Hibban 1761, dan yang lainnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar