NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Kamis, 26 Februari 2015

Shalat Dhuha: Membuka Pintu Rezeki?

Shalat Dhuha: Membuka Pintu Rezeki?

Apakah shalat dhuha memperlancar rezeki?

Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu 'ala rasulillah, amma ba'du,
Islam mengajarkan, agar kita berusaha mengejar kebahagiaan akhirat sebanyak-banyaknya, melebihi usaha kita dalam mengejar dunia.
وابتغ فيما آتاك الله الدار الآخرة ولا تنس نصيبك من الدنيا
Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (QS. Al-Qashas: 77)

Anda bisa perhatikan, Allah mengajak kita untuk membuat dunia ini kesempatan menemukan kebahagiaan bagi akhirat, sebisa yang kita lakukan. Akan tetapi, jangan 100%. Jangan lupakan bagian dari kehidupan dunia.

Setiap muslim, pasti dia melakukan aktivitas dunia dan aktivitas akhirat. Berdasarkan ayat di atas, seharusnya aktivitas akhirat, lebih banyak dari pada aktivitas dunia. Dengan kata lain, orientasi akhirat, lebih dominan dari pada orientasi dunia. 
Namun sangat disayangkan, di zaman ini, prinsip yang diajarkan pada ayat di atas dibalik. Orientasi dunia, jauh lebih dominan dari pada orientasi akhirat. Bahkan sampai amal ibadah yang seharusnya dilakukan untuk akhirat, turut dikorbankan untuk mendapatkan dunia.

Lebih dari itu, ada satu ayat yang selayaknya harus kita ingat ketika kita sedang beramal. Yaitu firman Allah,
من كان يريد الحياة الدنيا وزينتها نوف إليهم أعمالهم فيها وهم فيها لا يبخسون ( ) أولئك الذين ليس لهم في الآخرة إلا النار وحبط ما صنعوا فيها وباطل ما كانوا يعملون
"Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya maka akan Kami berikan imbalan amal mereka di dunia dan tidak dikurangi. Mereka itulah orang-orang yang hanya akan mendapatkan neraka di akhirat dan terhapuslah segala yang telah mereka lakukan dan batal perbuatan yang telah mereka lakukan." ( QS. Hud: 15 - 16).
Untuk itu, murnikan niat amal kita untuk mendapatkan ridha Allah, dan bukan tendensi dunia. Agar amal kita menjadi amal yang ikhlas.

Keutamaan Shalat Dhuha untuk Akhirat
Ada banyak keutamaan shalat dhuha. Dan jika perhatikan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih banyak menekankan masalah akhirat.
Kita simak beberapa hadis berikut,
Pertama, hadis dari Abu Buraidah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
فى الإنسان ثلاثمائة وستون مفصلا فعليه أن يتصدق عن كل مفصل منه بصدقة ». قالوا ومن يطيق ذلك يا نبى الله قال «النخاعة فى المسجد تدفنها والشىء تنحيه عن الطريق فإن لم تجد فركعتا الضحى تجزئك
Dalam diri manusia ada 360 ruas tulang, wajib bagi semua orang untuk mensedekahi setiap ruas tulangnya. "Para sahabat bertanya:" Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Nabi Allah? "Beliau bersabda:" Menutupi ludah di masjid dengan tanah, menyingkirkan sesuatu dari jalan (bernilai sedekah). Jika kamu tidak bisa mendapatkan praktek tersebut maka dua rakaat Dhuha menggantikan (kewajiban) mu. "(HR. Abu Daud 5242, Ahmad 23037 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Kedua , hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,
بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم بعثا فأعظموا الغنيمة, وأسرعوا الكرة, فقال رجل: يا رسول الله, ما رأينا بعثا قط أسرع كرة, ولا أعظم منه غنيمة من هذا البعث, فقال: ألا أخبركم بأسرع كرة منه, وأعظم غنيمة? رجل توضأ في بيته فأحسن وضوءه, ثم تحمل إلى المسجد فصلى فيه الغداة, ثم عقب بصلاة الضحوة, فقد أسرع الكرة, وأعظم الغنيمة
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus sekelompok utusan perang, kemudian utusan ini membawa banyak harta rampasan perang dan pulangnya cepat. Kemudian ada seorang berkata:" Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat kelompok yang lebih cepat pulang dan lebih banyak membawa ghanimah melebihi utusan ini . "Kemudian Beliau menjawab:" Maukah aku kabarkan kondisi yang lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak membawa rampasan perang? Yaitu seseorang berwudlu di rumahnya dan menyempurnakan wudlunya kemudian pergi ke masjid dan melaksanakan shalat subuh kemudian (tetap di masjid) dan diakhiri dengan shalat Dhuha. Maka orang ini lebih cepat kembali pulang membawa kemenangan dan lebih banyak rampasan perangnya. "
(HR. Abu Ya'la dalam Musnad no. 6559, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no 2535, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib 664)

Ketiga , hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب, وهي صلاة الأوابين
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali para Awwabin" beliau mengatakan: "Shalat Dhuha adalah shalatnya para Awwabin"
(HR. Ibn Khuzaimah dalam Shahihnya no. 1224, Hakim dalam Mustadrak 1182 dan dihasankan al-A'dzami)
Awwabiin berasal dari kata Awwab, artinya orang yang kembali. Disebut Awwabin,  karena mereka adalah orang yang kembali kepada Allah dengan melakukan ketaatan. (Simak Faidhul Qadir 1/408).

Dan masih ada beberapa hadis lainnya.

Shalat Dhuha Vs Rezeki Lancar
Ada satu hadis, yang mungkin karena hadis ini masyarakat mengkaitkan shalat dhuha dengan pintu rezeki. Hadis dari Uqbah bin Amir al-Juhani radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إن الله عز وجل يقول يا ابن آدم اكفنى أول النهار بأربع ركعات أكفك بهن آخر يومك
Sesungguhnya Allah berfirman: "Wahai  anak adam, laksanakan untukKu 4 rakaat di awal siang, Aku akan cukupi  dirimu dengan shalat itu di akhir harimu. " (HR. Ahmad 17390, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib 666 dan Syuaib al-Arnauth).
Keterangan :
1.       Ulama berbeda pendapat tentang 4 rakaat di awal siang yang dimaksudkan di hadits ini. Ada yang mengatakan: shalat dhuha, ada yang berpendapat: shalat  isyraq, dan ada juga yang mengatakan: shalat qabliyah subuh dan shalat  subuh. Sebagaimana keterangan Mula Ali Al-Qori dalam Al-Mirqah (3/980). Dan  ditegaskan oleh Ibnu Abdil Bar bahwa para ulama memahami empat rakaat  tersebut adalah shalat dhuha (Al-Istidzkar, 2/267)
2.       Tentang kalimat ' Aku akan penuhi dirimu 'Imam as-Sindi menjelaskan ada beberapa kemungkinan makna,
a.        Aku cukupi dirimu sehingga terhindar dari kecelakaan dan segala musibah
b.       Aku cukupi dirimu dengan diberikan perawatan dari dosa dan ampunan terhadap perbuatan dosa yang dilakukan di hari itu.
c.        Aku cukupi dirimu dalam segala hal.  
(Ta'liq Musnad Ahmad  Syuaib al-Arnauth, 28/613 ).

Jika kita perhatikan, hadis di atas tidak secara tegas menunjukkan bahwa shalat dhuha membuka pintu rezeki. Hadis ini hanya menjelaskan janji Allah bagi orang yang shalat 4 rakaat di pagi, baik shalat subuh, qabliyah subuh atau shalat dhuha, akan dicukupi di akhir hari. Itupun dengan syarat, shalat 4 rakaat di waktu pagi itu dilakukan ikhlas untuk Allah, bukan karena tendensi untuk dunia. Karena Allah berfirman, "laksanakan untuk-Ku 4 rakaat .. "kata untuk-Ku menunjukkan bahwa itu harus dilakukan dengan ikhlas.  
Namun jika tendensinya untuk dunia, untuk melancarkan rezeki, berarti shalat ini dikerjakan bukan murni untuk mengharap ridha Allah. Tapi untuk yang lainnya.

Allahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar