NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Rabu, 10 Desember 2014

Sekalipun Telat, Tetap Berpahala



Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
من توضأ فأحسن وضوءه ثم راح فوجد الناس قد صلوا أعطاه الله جل وعز مثل أجر من صلاها وحضرها لا ينقص ذلك من أجرهم شيئا
Siapa yang berwudhu dengan sempurna kemudian dia menuju masjid, ternyata dia jumpai jamaah shalat telah selesai, maka Allah akan berikan untuknya seperti pahala orang yang mengikuti shalat jamaah itu dan menghadirinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR. Ahmad 9182, Abu Daud 564, Nasai 863, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)

Abu Daud membawakan hadis ini dalam sunannya di bawah judul bab,
باب فيمن خرج يريد الصلاة فسبق بها
Tentang orang yang berangkat shalat jamaah, ternyata ketinggalan. (Sunan Abi Daud, 1/221).

Keterangan Hadis:
Kita simak penjelasan Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad - pengajar hadis di masjid Nabawi-, beliau mengatakan,
والمراد: أنه يؤجر ويثاب على ذلك; لأن إسباغه الوضوء, ثم خروجه من بيته يريد الصلاة لا تخرجه إلا الصلاة يرفع له بكل خطوة يخطوها درجة, ويحط عنه بها خطيئة, فإذا أدرك الناس وصلى معهم حصل ما ذهب إليه, وإن فاتته فإنه على نيته وقصده وحرصه ورغبته, لكن هذا فيما إذا لم يكن ذلك عن تقصير منه وتهاون
Maksud hadis, dia diberi pahala untuk perbuatan yang dia kerjakan. Karena wudhu dengan sempurna, kemudian keluar dari rumah untuk melaksanakan shalat, niat dia keluar hanya untuk shalat, maka Allah akan mengangkat derajatnya bersamaan dengan langkahnya dan Allah hapuskan. Jika dia masih menemukan jamaah dan shalat bersama mereka, berarti dia mendapatkan tujuan dia berangkat ke masjid. Namun jika dia ketinggalan, maka dia mendapatkan pahala sesuai niatnya, tujuannya, semangatnya, dan harapannya. Namun ini terjadi jika telat itu terjadi bukan karena kesengajaan atau sikap meremehkan. (Syarh Sunan Abi Daud, 3/484).

Allahu a'lam 

Pada 3 Desember 2014 10.59, Ammi Baits < ammibaits@gmail.com > menulis: 
Sumber Rahmat yang Terlupakan

Barangkali kita sering tidak sadar, diam dan memperhatikan ketika mendengar bacaan al-Quran adalah sumber rahmat.
Allah berfirman,
وإذا قرئ القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون
"Apabila dibacakan al-Quran, perhatikanlah dan dengarkanlah, agar kalian mendapatkan rahmat." (QS. Al-A'raf: 204)

Imam al-Laits, ulama masa tabi 'tabiin di Mesir (w. 174 H.) mengatakan,
يقال: ما الرحمة إلى أحد بأسرع منها إلى مستمع القرآن لقول الله جل ذكره: {وإذا قرئ القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون}. و {لعل} من الله واجبة
Rahmat apalagi yang lebih cepat diperolah seseorang melebihi rahmat karena mendengarkan al-Quran. Karena Allah berfirman, (yang artinya), "Apabila dibacakan al-Quran, perhatikanlah dan dengarkanlah, agar kalian mendapatkan rahmat." Sementara kata la'alla (artinya: agar) jika dari Allah, maknanya pasti. (Tafsir al-Qurthubi, 1/9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar