H. Rofandi Hartanto
•Menurut ayat-ayat Al
Qur’an
dan pesan-pesan para Alim Ulama manusia dan perbuatan-perbuatannya itu abadi, dengan suatu cara, tercatat dan terpelihara untuk selama-lamanya.
•Manusia akan mendapatkan perbuatan-perbuatannya di masa lampau “tergambar” dan “termanifestasikan” pada hari kebangkitan.
•Perbuatan-perbuatan dan usaha-usaha yang berkebajikan akan termanifestasikan dalam lukisan-lukisan yang
indah, menarik dan menyenangkan dan akan menjadi sumber kegembiraan dan kebahagiaan.
•Sedangkan perbuatan-perbuatan jahat akan termanifestasikan dalam gambaran-gambaran yang
menyeramkan, menjijikkan, mengerikan dan merugikan, dan akan menjadi sumber kesakitan, penderitaan dan siksaan.
•Apa yang
mempengaruhi perbuatan-perbuatan seseorang adalah motivasi-motivasinya yang
tinggi,
yang sifanya moralitas, saintifik,
religious dan keilahian.
KEADILAN TUHAN
•Orang
sering mengorbankan kehidupan alaminya, kehidupan materialnya dan kehidupan hewaninya untuk tujuan-tujuan yang
lebih tinggi, atau dengan sebutan iman dan amal shalih,
yang melaluinya mengharapkan kehidupan abadi dan keridaan Allah
SWT.
•Semuanya mengungkapkan kapasitas dan kemampuan dalam diri manusia untuk kehidupan yang
abadi. (QS
Shad (38): 27-28).dan (QS
al Jatsiyah (45)
: 21-22)
•Tuhan telah meminta kepada manusia untuk beriman dan berkebajikan.
•Sebagian manusia menerimanya dan menyesuaikan pikiran, akhlak dan perbuatannya dengan kepercayaan mereka.
•Sebagian lagi tidak mau menerimanya dan mengikuti perbuatan jahat dan merusak.
•Kita lihat bahwa tata dunia ini tidak selalu memberikan ganjaran yag baik atau memberikan hukuman kepada yang
berbuat jahat secara tepat.
•Kadang-kadang manusia mati sebelum menerima ganjaran kebaikannya, oleh karena itu maka harus ada suatu tempat yang
lain untuk memberikan ganjaran baik kepada yang
berbuat baik, atau ganjaran buru bagi yang
berbuat buruk.
•Perbuatan manusia terbagi menjadi dua.
•Pertama, perbuatan yang
sia-sia, tidak bermanfaat, tidak menghasilkan capaian kesempurnaan dalam batas-batas kapasitas kita.
KEBIASAAN TUHAN
•Kedua, perbuatan yang
bijaksana, beralasan, sejati,membawa hasil yang
menguntungkan dan membawa kepada penyempurnaan yang
patut kita peroleh.
•Perbuatan-perbuatan kita yang
bijaksana membawa kepada kesempurnaan yang
patut menjadi hak kita.
•Kebijaksanaan Tuhan adalah cukup pada DiriNya Sendiri saja, dan bukan seperti kebijaksanaan manusia, karena Tuhan Maha Sempurna.
•Kata-kata
Imam Ali r.a “Dunia ini adalah tempat yang
akan kita tinggalkan sedangkan Kebangkitan adalah tempat kediaman yang
kekal”.
•Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar