Pengertian
Iman
Oleh: Uztad Ammy Baits
➲Bahasa : membenarkan (Al Mu'jam Al Wasith, kata: Iman).
➲Istilah syariat adalah sikap membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengamalkan konsekwensinya dengan perbuatan. (Ushul Iman fi Dhouil Kitab wa Sunnah, 340)
Cabang
Dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الإيمان بضع وستون شعبة فأفضلها قول لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان
“Iman itu memiliki tujuh puluh sekian cabang, yang
paling tinggi adalah laa ilaaha illallah dan yang
paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Rasa malu termasuk cabang iman.” (HR.
Muslim, Nasa'i, dan Abu Daud)
ImanRukun
Iman
Suatu
ketika Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan bertanya:
فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره قال صدقت
Jelaskan kepadaku tentang iman? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab : iman adl engkau mengimani Allah, malaikatnya, kitab-kitabnya, para rasulnya, hari akhir, dan beriman pada takdir, yang baik maupun yang buruk. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Kam
Suatu
ketika Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan bertanya:
فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره قال صدقت
Jelaskan kepadaku tentang iman? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab : iman adl engkau mengimani Allah, malaikatnya, kitab-kitabnya, para rasulnya, hari akhir, dan beriman pada takdir, yang baik maupun yang buruk. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Kamu benar. (HR. Muslim)
u benar. (HR. Muslim)
Secara
umum, manusia yang beriman memiliki dua tingkatan:
1. Mukmin
dengan Iman Mutlak
Orang
beriman dengan iman yang mutlak adalah orang yang betul-betul beriman kepada
Allah dengan sempurna, melaksanakan semua kewajiban dan berusaha mengamalkan
amalan sunnah, meninggalkan semua maksiat dan berusaha meninggalkan segala
perbuatan yang dimakruhkan. Inilah imannya makhluq-makhluq pilihan, makhluk
Allah yang ma'sum
seperti para malaikat dan para rasul.
2. Mukmin
dengan mutlak iman
Tingkatan
berikutnya adalah orang beriman dengan mutlak iman. Artinya dia memiliki
iman namun tidak sempurna. Kesehariannya
masih bercampur antara ketaatan dan kemaksiatan.
Semua
mukmin masuk s
Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَفِى قَلْبِهِ وَزْنُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ
“Akan keluar dari neraka, orang yang mengatakan: laa ilaaha illallaah dan dalam hatinya ada iman seberat dzarrah (telur semut).” (HR. Bukhari & Muslim)
Allah, Al Jabbar berfirman: “Masih tersisa syafaat-Ku”.
Allah mengambil sekelompok penduduk neraka, Dia mengeluarkan sekelompok manusia dari neraka setelah mereka gosong badannya. Kemudian mereka dicelupkan ke dalam sungai di depan pintu surga, yang bernama maa al hayah (air kehidupan). Lalu tumbuhlah tubuh mereka, sebagaimana biji tumbuh di tanah subur....(HR. Bukhari)
Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah mengandung empat unsur :
Pertama, Mengimani Wujud Allah ta'ala
Kedua, Mengimani Rububiyah Allah ta'ala
Ketiga, Mengimani Uluhiyah Allah ta'ala
Keempat, Mengimani Asma Dan Sifat Allah ta'ala
Pertama, Mengimani Wujud Allah ta'ala
Kedua, Mengimani Rububiyah Allah ta'ala
Ketiga, Mengimani Uluhiyah Allah ta'ala
Keempat, Mengimani Asma Dan Sifat Allah ta'ala
Rububiyah
Iman terhadap rububiyah Allah : Mengimani bahwa Dzat yang menciptakan, memiliki serta mengatur semesta alam. Tidak ada pencipta selain Allah, pemilik alam, dan yang bisa mengatur alam semesta, menghidupkan, mematikan, selain Allah ta'ala.
Allah berfirman:
أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ
Iman terhadap rububiyah Allah : Mengimani bahwa Dzat yang menciptakan, memiliki serta mengatur semesta alam. Tidak ada pencipta selain Allah, pemilik alam, dan yang bisa mengatur alam semesta, menghidupkan, mematikan, selain Allah ta'ala.
Allah berfirman:
أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Ingatlah, menciptakan dan mengatur hanya milik Allah. Mahasuci Allah Rab semesta alam" (QS. Al A'raaf : 54)
اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Ingatlah, menciptakan dan mengatur hanya milik Allah. Mahasuci Allah Rab semesta alam" (QS. Al A'raaf : 54)
Iman terhadap rububiyah Allah : Mengimani bahwa Dzat yang menciptakan, memiliki serta mengatur semesta alam. Tidak ada pencipta selain Allah, pemilik alam, dan yang bisa mengatur alam semesta, menghidupkan, mematikan, selain Allah ta'ala.
Allah berfirman:
أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Ingatlah, menciptakan dan mengatur hanya milik Allah. Mahasuci Allah Rab semesta alam" (QS. Al A'raaf : 54)
Uluhiyah Allah
Iman tdh uluhiyah Allah: mengimani dan mengamalkan konsekwensinya bahwa Dia-lah satu-satunya tuhan yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
2. Iman thd uluhiyah Allah : makna kalimat laa ilaaha illallaah
3. Iman thd uluhiyah Allah : titik sengketa antara para Nabi dengan umatnya
Iman Rububiyah → Iman Uluhiyah
Setelah manusia mengakui rububiyah Allah, Allah perintahkan agar mereka menyembah Allah:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ () الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً...
Hai manusia, sembahlah Robbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap...
Silahkan komentar
BalasHapus