By: Ustad Amy
lIman kpd Uluhiyah : mengimani bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang
berhak disembah dan tempat untuk bersandar. Itulah makna tauhid
lIni merupakan inti dakwah para rasul.
Allah berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Sungguh Kami
telah mengutus kepada setiap umat, seorang rasul, untuk menyeru: sembahlah
Allah dan jauhi Taghut.” (QS. An-Nahl: 36)
Taghut : segala sesuatu yang disikapi berlebihan, baik yang
disembah, ditaati, atau diikuti (Ibnul Qoyim)
lIman kpd Uluhiyah : mengimani bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang
berhak disembah dan tempat untuk bersandar. Itulah makna tauhid
lIni merupakan inti dakwah para rasul.
Allah berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Sungguh Kami
telah mengutus kepada setiap umat, seorang rasul, untuk menyeru: sembahlah
Allah dan jauhi Taghut.” (QS. An-Nahl: 36)
Taghut : segala sesuatu yang disikapi berlebihan, baik yang
disembah, ditaati, atau diikuti (Ibnul Qoyim)
lSetiap manusia yang menyimpang dari tauhid uluhiyah,
wajib diluruskan, Allah berfirman:
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
“Dulu manusia
adalah umat yang satu (di atas tauhid, kemudian mereka berselisih) lalu Allah
mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan dan Allah
menurunkan kitab kepada mereka..”(QS. Al-Baqarah: 213)
lPenyimpangan pertama kali terjadi di zaman nabi Nuh.
Kaumnya mendekatkan diri kepada orang shaleh yang telah meninggal. Allah
menceritakan perkataan kaum Nuh:
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
Mereka
mengatakan: Jangan kalian tinggalkan sesembahan kalian, jangan tinggalkan Wad,
Suwa', Yaguts, Ya'uq, dan Nasr. (QS. Nuh: 23)
lIbnu Abbas mengatakan
كان بين نوح وآدم عشرة قرون، كلهم على شريعة من الحق. فاختلفوا، فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
“Antara Nuh dan Adam ada sepuluh Abad. Semuanya berada
di atas satu syariat yang benar. Kemudian mereka berselisih pendapat, lalu Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/569)
lPenyimpangan yang terjadi pada kaum Nuh. Ibnu Abbas mengatakan:
أنّ ود وسواع ويغوث ويعوق ونسر أنها أسماء رجال صالحين صارت في العرب، وأن أولئك لم يعبدوها أول الأمر وإنما آتاهم الشيطان فمثّل لهم صورا فلما نسي العلم عبدت
Wad, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr adalah nama orang-orang sholeh yang ada di jazirah arab. Awalnya mereka tidak disembah. Kemudian setan membuatkan patung dan petilasan mereka. Ketika generasi berikutnya tidak tahu kejadian aslinya, mereka disembah.
lIbnu Abbas mengatakan
كان بين نوح وآدم عشرة قرون، كلهم على شريعة من الحق. فاختلفوا، فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
“Antara Nuh dan Adam ada sepuluh Abad. Semuanya berada
di atas satu syariat yang benar. Kemudian mereka berselisih pendapat, lalu Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/569)
lPenyimpangan yang terjadi pada kaum Nuh. Ibnu Abbas mengatakan:
أنّ ود وسواع ويغوث ويعوق ونسر أنها أسماء رجال صالحين صارت في العرب، وأن أولئك لم يعبدوها أول الأمر وإنما آتاهم الشيطان فمثّل لهم صورا فلما نسي العلم عبدت
Wad, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr adalah nama orang-orang sholeh yang ada di jazirah arab. Awalnya mereka tidak disembah. Kemudian setan membuatkan patung dan petilasan mereka. Ketika generasi berikutnya tidak tahu kejadian aslinya, mereka disembah.
lIbnu Abbas mengatakan
كان بين نوح وآدم عشرة قرون، كلهم على شريعة من الحق. فاختلفوا، فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
“Antara Nuh dan Adam ada sepuluh Abad. Semuanya berada
di atas satu syariat yang benar. Kemudian mereka berselisih pendapat, lalu Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/569)
lPenyimpangan yang terjadi pada kaum Nuh. Ibnu Abbas mengatakan:
أنّ ود وسواع ويغوث ويعوق ونسر أنها أسماء رجال صالحين صارت في العرب، وأن أولئك لم يعبدوها أول الأمر وإنما آتاهم الشيطان فمثّل لهم صورا فلما نسي العلم عبدت
Wad, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr adalah nama orang-orang sholeh yang ada di jazirah arab. Awalnya mereka tidak disembah. Kemudian setan membuatkan patung dan petilasan mereka. Ketika generasi berikutnya tidak tahu kejadian aslinya, mereka disembah.
. Mereka
mendekatkan diri kepada ruh orang shaleh, tujuannya 2:
a. Agar semakin
dekat dengan Allah:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Orang-orang
yang menjadikan selain Allah sebagai sesembahan mengatakan: Tidaklah kami
beribadah kepada mereka kecuali agar mereka semakin mendekatkan kami kepada
Allah. (QS. Az-Zumar: 3)
. Mereka
mendekatkan diri kepada ruh orang shaleh, tujuannya 2:
a. Agar semakin
dekat dengan Allah:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Orang-orang
yang menjadikan selain Allah sebagai sesembahan mengatakan: Tidaklah kami
beribadah kepada mereka kecuali agar mereka semakin mendekatkan kami kepada
Allah. (QS. Az-Zumar: 3)
3. Islam
mendakwahi setiap orang musyrik, apapun tuhan mereka; baik batu, pohon,
malaikat, jin, termasuk nabi dan orang sholeh
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا
Dia tidak
memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan (QS.
Ali Imran: 80)
لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ
Jangan sujud
kepada matahari atau bulan (QS. Fushilat: 37)
4. Orang
musyrik di zaman kita lebih parah dibanding orang musyrik masa silam
a. Musyrik masa
silam, syiriknya hanya ketika keadaan lapang.
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوْا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Apabila mereka
berada di tengah laut mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ibadah
kepada-Nya. Ketika Allah selamatkan mereka ke darat, mereka kembali syirik
(al-Ankabut: 65)
وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Ketika mereka
diliputi dengan ombak besar seperti awan, mereka berdoa kepada Allah dengan
mengikhlaskan ibadah kepada-Nya (Luqman: 32)
b. Orang
musyrik masa silam yang disembah malaikat, nabi, atau orang shaleh.
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا
Dia tidak
memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan (Ali
Imran: 80)
Atau benda
mati, seperti pohon, batu dst.
لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ
Jangan sujud
kepada matahari atau bulan (QS. Fushilat: 37)
c. Orang
Musyrik masa silam masih beriman bahwa Allah yang mengatur alam
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
(QS.
Al-Mukminun: 84 – 89)
c. Orang
Musyrik masa silam masih beriman bahwa Allah yang mengatur alam
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
(QS.
Al-Mukminun: 84 – 89)
b. Orang
musyrik masa silam yang disembah malaikat, nabi, atau orang shaleh.
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا
Dia tidak
memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan (Ali
Imran: 80)
Atau benda
mati, seperti pohon, batu dst.
لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ
Jangan sujud
kepada matahari atau bulan (QS. Fushilat: 37)
c. Orang
Musyrik masa silam masih beriman bahwa Allah yang mengatur alam
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
(QS.
Al-Mukminun: 84 – 89)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar