NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Minggu, 18 Desember 2011

Bekerja Sebagai Satu Kewajiban Seorang Hamba Kepada Allah SWT

Bekerja Sebagai Satu Kewajiban Seorang Hamba Kepada Allah SWT
PENGAJIAN 

MAULUD NABI MUHAMMAD SAW

14 RABI’UL AWAL 1431
28 FEBRUARI 2010

BERSAMA
dr PROBO SUSENO Sp.PD,K-Ger

KERJA SAMA
YASKARIM & MASJID AS-SALAM


Allah SWT memerintahkan bekerja kepada setiap hamba-hamba-Nya (QS. Attaubah/ 9 : 
 105) :
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
 Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min 
 akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang 
 Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang 
 telah kamu kerjakan".
Seorang insan minimal sekali diharuskan untuk dapat memberikan nafkah kepada dirinya 
  sendiri, dan juga kepada keluarganya.
Dalam Islam terdapat banyak sekali ibadah yang tidak mungkin dilakukan tanpa biaya
  harta, seperti zakat, infak, shadaqah, wakaf, haji dan umrah. Sedangkan biaya/ harta 
  tidak mungkin diperoleh tanpa proses kerja. Maka bekerja untuk memperoleh harta 
  dalam rangka ibadah kepada Allah menjadi wajib. Kaidah fiqhiyah mengatakan :
مَالاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
  Suatu kewajiban yang tidak bisa dilakukan melainkan dengan pelaksanaan sesuatu, maka 
  sesuatu itu hukumnya wajib.

Keutamaan (Fadhilah) Bekerja Dalam Islam
Orang yang ikhlas bekerja akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT. Dalam sebuah 
  hadits diriwayatkan :
مَنْ أَمْسَى كَالاًّ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ أَمْسَى مَغْفُوْرًا لَهُ (رواه الطبراني)
  Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya
  maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. (HR. 
  Thabrani)
Akan diampuninya suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan shalat, puasa, zakat, haji 
  & umrah. Dalam sebuah riwayat dikatakan :
إِنَّ مِنَ الذُّنُوْبِ لَذُنُوْبًا، لاَ تُكَفِّرُهَا الصَّلاةُ وَلاَ الصِّياَمُ وَلاَ الْحَجُ وَلاَ الْعُمْرَةُ، قَالَ وَمَا تُكَفِّرُهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قاَلَ الْهُمُوْمُ فِيْ طَلَبِ الْمَعِيْشَةِ (رواه الطبراني)
Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapuskan 
dengan shalat, puasa, haji dan umrah.’ Sahabat bertanya, ‘Apa yang dapat 
menghapuskannya wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Semangat dalam mencari rizki.’ 
(HR. Thabraniitu hukumnya wajib.


MendapatkanCinta Allah SWT’. Dalam sebuah riwayat digambarkan :
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ (رواه الطبراني)
Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu’min yang giat bekerja. (HR. Thabrani)
Terhindar dari azab neraka

Dalam sebuah riwayat dikemukakan, "Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah 
bahwa ketika Nabi Muhammad SAW baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan 
Sa'ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari
Rasulullah bertanya, 'Kenapa tanganmu?' Saad menjawab, 'Karena aku mengolah tanah 
dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku." Kemudian 
Rasulullah SAW mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, 'Inilah tangan yang 
tidak akan pernah disentuh oleh api neraka'" (HR. Tabrani)





Rumusan Bekerja Dalam IslamJAMSOS - AKH

JAMSOS – AKH yaitu Jaminan Sosial Akhirat = SURGA
وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mu'min lelaki dan perempuan, (akan 
mendapat) syurga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di 
dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat tinggal yang bagus di syurga `Adn. Dan 
keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. (QS. 
Attaubah, 9 : 72)
Bekerja Yang Shahih = Surga
العمل الصحيح = الجنة

Pertanyaan Besar Tentang Pekerjaan Kita
Apakah pekerjaan yang kita lakukan akan mengantarkan kita ke surga?
Apa syaratsyarat yang dapat menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk 
mendapatkan surga Allah SWT?

Bagaimana menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk mendapatkan surga


Syarat Mendapatkan Surga Dengan Bekerja

1.Niat Ikhlas Karena Allah SWT
  النية الخاصة لله تعالى
  Artinya ketika bekerja, niatan utamanya adalah karena Allah SWT sebagai 
 kewajiban dari Allah yang harus dilakukan oleh setiap hamba. Dan 
 konsekwensinya adalah ia selalu memulai aktivitas pekerjaannya dengan dzikir 
 kepada Allah. Ketika berangkat dari rumah, lisannya basah dengan doa bismillahi 
 tawakkaltu alallah.. la haula wala quwwata illa billah.. Dan ketika pulang ke 
 rumahpun, kalimat tahmid menggema dalam dirinya yang keluar melalui lisannya.
 . Itqan, sungguh-sungguh dan profesional dalam bekerja
  الإتقان في العمل
  Syarat kedua agar pekerjaan dijadikan sarana mendapatkan surga dari Allah SWT 
  adalah profesional, sungguh-sungguh dan tekun dalam bekerja.
  Diantara bentuknya adalah, tuntas melaksanakan pekerjaan yang diamanahkan 
  kepadanya, memiliki keahlian di bidangnya dsb.
  Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبراني)

  Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, ia 
  menyempurnakan pekerjaannya. (HR. Tabrani_

. Bersikap Jujur & Amanah
  الصدق والأمانة
  Karena pada hakekatnya pekerjaan yang dilakukannya tersebut merupakan 
  amanah, baik secara duniawi dari atasannya atau pemilik usaha, maupun 
  secara duniawi dari Allah SWT yang akan dimintai pertanggung jawaban 
  atas pekerjaan yang dilakukannya. Implementasi jujur dan amanah dalam 
  bekerja diantaranya adalah dengan tidak mengambil sesuatu yang bukan 
  menjadi haknya, tidak curang, obyektif dalam menilai, dan sebagainya
  Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ اْلأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ (رواه الترمذي)
  
  Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya, (kelak akan dikumpulkan
  bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. (HR. Turmudzi)

. Menjaga Etika Sebagai Seorang Muslim
  التخلق بالأخلاق الإسلامية
  Bekerja juga harus memperhatikan adab dan etika sebagai seroang 
  muslim, seperti etika dalam berbicara, menegur, berpakaian, bergaul
  makan, minum, berhadapan dengan customer, rapat, dan sebagainya
  Bahkan akhlak atau etika ini merupakan ciri kesempurnaan iman 
  seorang mu'min.
  Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا (رواه الترمذي)

 Sesempurna-sempurnanya keimanan seorang mu’min adalah yang paling 
  baik akhlaknya (HR. Turmudzi)
Tidak Melanggar Prinsip-Prinsip Syariah
  مطبقا بالشريعة الإسلامية

 Aspek lain dalam etika bekerja dalam Islam adalah tidak boleh 
 melanggar prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaan yang 
 dilakukannya. Tidak melanggar prinsip syariah ini dapat dibagi 
 menjadi beberapa hal :

 Pertama dari sisi dzat atau substansi dari pekerjaannya, seperti 
 memporduksi tidak boleh barang yang haram, menyebarluaskan 
 kefasadan (seperti pornografi), mengandung unsur riba, maysir
 gharar dsb.

 Kedua dari sisi penunjang yang tidak terkait langsung dengan 
 pekerjaan, seperti risywah, membuat fitnah dalam persaingan
 tidak menutup aurat, ikhtilat antara laki-laki dengan 
 perempuan, dsb.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلاَ تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ

 Hai orang-orang yang beriman, ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah 
 kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-
 amalmu. (QS. Muhammad, 47 : 33)

 Menghindari Syubhat
  الإبتعاد عن الشبهات

Dalam bekerja terkadang seseorang dihadapkan dengan 
adanya syubhat atau sesuatu yang meragukan dan samar 
antara kehalalan dengan keharamannya. Seperti unsur-unsur 
pemberian dari pihak luar, yang terdapat indikasi adanya satu 
kepentingan terntentu. Atau seperti bekerja sama dengan 
pihak-pihak yang secara umum diketahui kedzliman atau 
pelanggarannya terhadap syariah. Dan syubhat semacam ini 
dapat berasal dari internal maupun eksternal.

Oleh karena itulah, kita diminta hati-hati dalam kesyubhatan 
ini. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Halal itu 
jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada 
perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa yang 
terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia 
terjerumus pada yang diharamkan..." (HR. Muslim)

. Menjaga Ukhuwah Islamiyah
  المراعاة بالأخوة الإسلامية

  Aspek lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah 
 masalah ukhuwah islamiyah antara sesama muslim
 Jangan sampai dalam bekerja atau berusaha melahirkan 
 perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin. Rasulullah 
 SAW sendiri mengemukakan tentang hal yang bersifat 
 prefentif agar tidak merusak ukhuwah Islamiyah di 
 kalangan kaum muslimin. Beliau mengemukakan, "Dan 
 janganlah kalian membeli barang yang sudah dibeli 
 saudara kalian" Karena jika terjadi kontradiktif dari 
 hadits di atas, tentu akan merenggangkan juga ukhuwah 
 Islamiyah diantara mereka; saling curiga, su'udzon dsb.
 والحمد لله رب العالمين










Tidak ada komentar:

Posting Komentar