NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Sabtu, 19 Mei 2012

KEBENARAN AGAMA ISLAM


By. Uztad Sidik Tono
MENURUT WAHYU - NORM

MENURUT WAHYU
  1. QS. Ali Imran (3): 83
   أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُون
  artinya: Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada Nyalah menyerahkan diri segala yang di langit dan di bumi, baik dengan suka atau pun dengan terpaksa  dan kepada Allah mereka dikembalikan.
  QS. Ali Imran (3): 85
   وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ   مِنَ الْخَاسِرِينَ
  artinya: Bararug siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya dan dia di akherat termasuk orang-orang yang merugi.
  2. QS. Al-Kahfi (18): 29
   وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا  
  artinya: Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman dan barang siapa ingin yang (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk  dan tempat istirahat yang paling jelek
 3. QS. Al-Baqarah (2): 256
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ    
  Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan  putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
    4. QS. Al-Maidah (5): 3
    …الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا  …
  Artinya: Pada hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kamu agamamu, dan Aku telah mencukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Aku telah ridha Islam itu jadi agama bagimu
  5. Hadits Nabi:
    عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال بني الاسلام على خمس - شهادة ان لا اله الا الله وان محمدا رسول الله واقام الصلوة وايتاء الزكوة وحج البيت وصوم رمضان
  Artinya: Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW., “Islam itu dibangun atas lima perkara: kesaksian tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa ramadhan (mutafaq alaih). 
IFMenurut Akal –Ratio
  Untuk menilai kebenaran Islam  adalah dengan ciri-ciri dan perbedaan Agama Wahyu dan Agama non Wahyu.
  COBA KITA ANALISIS AGAMA: Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Budha, dan lain-lain.
ko1                                                   1. Berpokok pada Ke-Esa-an Tuhan
2 Beriman kepada Nabi
3. Sumber utama Kitab Suci
4. Semua lahir di Timur Tengah
5. Missionary
6. Ajarannya Tegas dan Jelas
7. Arah yang lurus dan ajarannya yang lengkap


1.Bertuhan banyak
Menurut Fitrah
Wallahu a’lam


2. Tidak ada Nabi
3. Tidak ada Kitab Suci
4. Lahir di luar Timur Tengah
5. Tidak Missionary
6. Ajarannya kabur tidak jelas
7. Tidak lengkap

  Untuk menjawabnya, maka perlu dibangun dengan pertanyaan-pertanyaan, sbb.:
  1.  ADAKAH  AJARAN  ISLAM  YANG BERTENTANGAN   ANTARA FITRAH MANUSIA DENGAN AL-QUR’AN DAN   SUNNATULLAH?
  2.  ADAKAH  AJARAN  AGAMA (KRISTEN, YAHUDI, HINDU,   BUDHA, DLL) YANG BERTENTANGAN ANTARA FITRAH   MANUSIA DENGAN KITAB SUCINYA DAN   SUNNATULLAH?


Notulen Diskusi (by: Faried Cahyono)
Mengapa kita harus ber Islam? Kita lahir sebagai orang Islam, orangtua Islam.Islam sebagai agama keturunan. Tp, apa lebihnya kita? Krn itu, kita harus selalu menanyakan mengapa harus berislam. Apa yg harus kita lakukan untuk meningkatkan kualitas keislaman kita?

Tergantung kepada sesuatu pada selain Allah, ia berpegang pd thaqhut. Lain, jika berpegang pada Allah, ibarat berpegang pd tali yg tak pernah putus.

Al maidah (5) 3, menceritakan keputusasaan orang kafir, yg tdk mampu memutus ajaran Muhammad, krn Allah menjamin Islam sebagai agama yg sdh sempurna (yg bahan agama Islam itu dari agama yg lalu sejak Adam hingga isa).

Islam dibangun dari 5 pondasi dasar :
-Allah
-Muhammad
-Salat
-Puasa
-Haji

Agama dimasa lalu, sebenarnya ada nabinya, seperti kristen, tp kemudian nabi dijadikan Tuhan.jg ajaran sdh berubah

Ini beda dg al quran yg sumber tetap, pembawa adalah nabi.

Pernyataan laa ilaaha illahallah, muhammadarrasullullah


Kaitan hubungan ajaran yg berhubungan dg perilaku perseorangan, rasul mengatur dengan rinci dan jelas. Rasul mengatur dg jelas,

Sedang hubungan manusia, diatur secara garis besar, kecuali waris dan nikah (yg detil)

Menurut fitrah :

Tugas khalifah :
Mengatur apa yg sdh dicipta allah,
Lalu Memelihara, lalu Melestarikan

Menurut fitrah :
-kawin, harus kawin
-

Untuk menjadi orang suci :
Menjalankan apa yg diperintah Allah dan rasulnya, meninggalkan yg dilarang Allah dan rasulnya

Sejak wudhu
-tobat dulu,
-mhn dimasukan jd golongan orang yg suci
-mhn jd hamba yg saleh


Jika di dunia ini, msh ada kitab yg asli, maka hanya ada ajaran yg satu. Tetapi, kemudian terjadi penyelewengan, tdk tahu pegangan yg sebenarnya, mencoba memvisualisasi keyakinan. Yg ada terjemahan, mengandung resiko,

Mengapa sahabat masuk islam
-fitrah, orang yg sering membaca, patah hatinya, akan bertanya, masirah (mata hati) sering diasah, maka datang hidayah. Dialog abu musa al maarif vs orientasi.
-iman berasa dalam hati, tidak di pikiran maupun lisan.
Jika belajar dg hati, didukung pikiran, dan keinginan kuat mencari kebenaran dari luar (tdk berhenti), maka akan mendapatkan hidayah.
Tdk bisa hanya berhenti pd fitrah, maka akan berhenti (sebagaimana pd aliran kebatinan).


Wudhu



Kalam Ilahi
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ 


Keutamaan Wudhu
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Maukah kutunjukkan amalan yang menjadi sebab Allah menghapus banyak dosa dan mengangkat banyak derajat. Para sahabat menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda:
« إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ ».
Menyempurnakan wudhu dalam kondisi tidak suka, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. (Muslim)


Dari Abu Hurairah, bahwa para sahabat bertanya; Wahai Nabi Allah, apakah anda mengenal kami (pada hari kiamat). Beliau menjawab:
« نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لأَحَدٍ غَيْرِكُمْ تَرِدُونَ عَلَىَّ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ وَلَيُصَدَّنَّ عَنِّى طَائِفَةٌ مِنْكُمْ فَلاَ يَصِلُونَ فَأَقُولُ يَا رَبِّ هَؤُلاَءِ مِنْ أَصْحَابِى فَيُجِيبُنِى مَلَكٌ فَيَقُولُ وَهَلْ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ ».
Ya, kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki seorang-pun selain kalian (umat Muhammad). Kalian mendatangiku dalam keadaan putih wajah dan putih tangan dan kaki karena bekas wudhu. Sungguh akan ada beberapa orang yang dihalangi, sehingga tidak bisa sampai (kepadaku). Aku berkata: Ya Allah, dia umatku. Maka ada malaikat yang menjawab keluhanku: Kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu. (Muslim)


Baca basmalah
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى عَلَيهِ
Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak membaca basmalah. (Hadis hasan, Abu Daud, Turmudzi) 
- Jika meninggalkannya dengan sengaja ---> batal wudhu
- Jika lupa maka dibaca ketika ingat


Mencuci tangan sampai pergelangan
- Setelah bangun tidur malam ---> wajib dan minimal 3 kali
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
« إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِى الإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ ».
Jika kalian bangun tidur, jangan mencelupkan tangannya ke wadah air, sampai dia cuci 3 kali. Karena dia tidak tahu, dimanakah tangannya menginap. (Bukhari & Muslim)
- Bukan bangun tidur ---> sunah
Dalam hadis Abdullah bin Zaid, beliau mencontohkan wudhu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Salah satunya dengan: menuangkan air di bejana ke tangannya, kemudian mencuci kedua tangannya 3 kali. (Bukhari & Muslim)


Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung
- Dengan satu cidukan tangan
Dalam wudhu Abdullah bin Zaid dinyatakan:
فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلاَثًا
Beliau berkumur dan menghirup air ke hidung dengan satu cidukan tangan. Beliau lakukan 3 kali. (Bukhari & Muslim)
Imam Nawawi mengatakan: 
في هذا الحديث دلالة ظاهرة للمذهب الصحيح المختار أن السنة في المضمضة والاستنشاق أن يكون بثلاث غرفات
Dalam hadis ini terdapat dalil tegas yang menguatkan pendapat syafi'iyah yang benar, bahwa yang sesuai sunnah dalam berkumur dan menghirup air ke hidung, dilakukan 3 kali cidukan telapak tangan. (Syarh Shahih Muslim, 3/122)


- Sungguh-sunguh dalam menghirup air ke dalam hidung
وبالغ فى الاستنشاق إلا أن تكون صائما
Sungguh-sunguhlah dalam menghirup air ke hidung, kecualil jika kalian puasa. (Shahih, Abu Daud, Nasa'i)
- Menghirup air dengan tangan kanan, membuangnya dengan tangan kiri
Dalam wudhunya Ali bin Abi Thalib dinyatakan, beliau memasukkan tangan kanan ke bejana kemudian berkumur dan menghirup kedalam hidung, dan beliau buang dengan tangan kiri. (Darimi dan sanadnya shahih)


Mencuci wajah
Allah berfirman:
فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ
Cucilah wajah kalian
- Batas wajah
Semua anggota tubuh yang kelihatan ketika menghadap: batas tumbuh rambut normal sampai bawah dagu, dari depan telinga kanan sampai telinga kiri. 
- Menyelai jenggot
- Dianjurkan menyelai jenggot
Dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika wudhu, beliau mengambil satu ciduk air, kemudian beliau masukkan melalui bawah dagunya dan sela-selai jenggotnya. (Hadis Shahih, Abu Daud)
- Bagi yang jenggotnya tipis, wajib mengenai kulitnya
Al-Khithobi: Perintah menyelai jenggot dinilai wajib untuk bagian rambut jenggot yang tipis, sehingga anda bisa melihat kulit yang berada di bawahnya. (Al-Khitobi, 1/52)


Mencuci tangan sampai ke siku
Allah berfirman:
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
Cuci tangan kalian, sampai ke siku (Al-Maidah: 6)
- Tangan kanan dulu 3 kali, kemdian kiri 3 kali
Dalam wudhu Utsman, dinyatakan:
Beliau mencuci tangannya yang kanan sampai ke siku 3 kali kemudian tangan yang kiri seperti itu. (Bukhari & Muslim)
- Sedikit di atas siku
Dari Jabir, beliau melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika wudhu, beliau memutarkan air ke sikunya. (Daruquthni, dihasankan Ibnu Hajar) 


Mengusap Kepala
Allah berfirman:
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ
“Usaplah kepala kalian”
- Beda mencuci dengan mengusap
Mencuci : menggunakan banyak air, sehingga ada air yang mengalir
Mengusap : hanya menggunakan air yang menempel di tangan, sehingga tidak ada yang mengalir


Cara mengusap kepala
Dari firman Allah di atas:
- Syafi'iyah : boleh mengusap sebagian, krn huruf ba' pada kalimat [بِرُءُوسِكُمْ] menunjukkan arti sebagian. Sehingga arti ayat: Usaplah sebagian kepala kalian.
- Mayoritas ulama : harus keseluruhan. Huruf ba' pada kalimat [بِرُءُوسِكُمْ] menunjukkan arti sebagian, tapi ilshaq (menempel). Sehingga artinya: Usaplah dengan menempelkan tangan pada kepala kalian. 
Inilah pendapat yang kuat, krn tidak ada ba' yang menunjukkan arti sebagian. 
Ibnu Qudamah mengatakan, bahwa Ibnu Burhan menjelaskan: 
من زعم أن الباء تفيد التبعيض فقد جاء أهل اللغة بما لا يعرفونه 
Siapa yang beranggapan bahwa ba' memberi makna 'sebagian', berarti dia telah membawakan keterangan yang tidak diketahui ahli bahasa arab. (Al-Mughni, 1/141)


- Normal
Kondisi normal: tidak memakai penutup kepala ---> kepala diusap seluruhnya
Dalam wudhu Abdullah bin Zaid dinyatakan: 
فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ ، بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ، حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ، ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِى بَدَأَ مِنْهُ 
Beliau mulai dari depan kemudian ditarik ke belakang, dimulai dari depan kepalanya,kemudian ditarik ke tengkuk, kemudian balik lagi ke tempat memulai mengusap (Bukhari & Muslim)




- Kondisi khusus
a. Mengusap jambul dan imamah sampai tengkuk
Dari Mughirah
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- مَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ وَمُقَدَّمِ رَأْسِهِ وَعَلَى عِمَامَتِهِ
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap sepatunya dan jambul, kemudian dilanjutkan di atas imamahnya. (Muslim)


b. Mengusap imamah
Dari Umayah Ad-Dhamri
رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم مسح على عمامته وخفيه 
Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap imamahnya dan sepatunya. 
c. Mengusap jilbab
Disebutkan oleh Ibnul Mundzir bahwa ummu salamah mengusap jilbabnya. (Al-Mughni, 1/346)


- Mengusap kepala dengan air bekas mencuci cuci tangan
Dari Rubayi' bintu Mu'awidz, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
مسح برأسه من فضل ماء كان فى يده
Beliau mengusap kepalanya dengan sisa air yang ada di tangannya. (Hadis hasan, Abu Daud)


Mengusap Telinga
- Hukumnya sama dengan hukum mengusap kepala
Berdasarkan hadis:
الأذنان من الرأس 
Telinga bagian dari kepala (Abu Daud, Turmudzi, Ibn Majah)
- Tidak dianjurkan mengambil air yang baru untuk mengusap telinga
Al-Albani rahimahullah mengatakan: Tidak dijumpai dalam dalil yang mengharuskan mengambil air baru untuk kedua telinga. Sehingga telinga diusap dengan sisa air kepala.. (Ad-Dhaifah, no.995) 


- Cara mengusap
Dari Abdullah bin Amr, beliau melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
فأدخل أصبعيه السباحتين في أذنيه ومسح بإبهاميه على ظاهر أذنيه وبالسباحتين باطن أذنيه
Beliau memasukkan dua telunjuknya di telinga, beliau mengusap luar telinga dengan jempolnya dan bagian dalam telinga dengan telunjuknya. (Abu Daud, Nasai, Ibn Majah)


Mencuci Kaki
Allah berfirman:
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Cucilah kedua kaki kalian sampai ke mata kaki 
Dimulai kaki kanan 3 kali kemudian kaki kiri 3 kali:
Dari Ustman:
ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى ثَلاَثًا ، ثُمَّ الْيُسْرَى ثَلاَثًا
Kemudian beliau mencuci kaki kanannya 3 kali, lalu kaki kirinya 3 kali (Bukhari – Muslim)

Tayammum


By: Ammy Nur Baits

Tayammum:

Bahasa: Bermaksud [القصد]. Allah berfirman:
ولا تَيَمَّمُوا الخَبِيْثَ منهُ تُنْفِقُون
Janganlah kalian ‘bermaksud’ memilih yang buruk untuk diinfakkan.(Al-Baqarah: 267)
Syariah: Menggunakan tanah untuk bersuci dengan tata cara tertentu

Tayammum hanya khusus untuk umat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
Dari Jabir Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أُعطيتُ خمساً لم يعطهنَّ أحد قبلي" منها: "وجُعلَت لي الأرضُ مسجداً وطهوراً"
Aku diberi 5 keistimewaan yang tidak diberikan kepada seorangpun sebelumku: Bumi dijadikan untukku sebagai masjid (tempat shalat) dan alat bersuci. (HR. Bukhari – Muslim)

Sebab disyariatkannya tayammum
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa beliau meminjam kalung Asma, kemudian dibawa pergi safar. Ketika singgah, kalung itu hilang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus para sahabat untuk mencarinya, sampai akhirnya tiba waktu shalat sementara mereka tidak memiliki air. Akhirnya mereka mengadukan kpd Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Allah menurunkan ayat tayammum (QS. Al-maidah ayat 6). Para sahabat-pun berterima kasih kpd Aisyah. (HR. Bukhari – Muslim)

Syarat boleh tayammum
Allah berfirman:
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
Jika kalian sakit atau sedang safar atau baru buang air atau selesai hubungan badan, dan kalian tidak menjumpai air maka bertayammumlah dengan tanah yang bersih..(QS. Al-Maidah: 6)

Tata Cara Tayammum:
Dari Ammar bin yasir:
Saya pernah safar bersama para sahabat lainnya, ternyata aku junub, namun tidak menjumpai air. Maka aku bergulung di tanah. Setelah sampai madinah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menasehatkan:
«إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ هَكَذَا» فَضَرَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَفَّيْهِ الأَرْضَ، وَنَفَخَ فِيهِمَا، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ
“Kamu cukup melakukan seperti ini” kemudian beliau menepukkan telapak tangannya di tanah, lalu ditiup, kemudian diusapkan ke wajah dan telapak tangan. (HR. Bukhari – Muslim)

Hanya sekali tepukan tangan
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
التيمُّم ضربة للوجه والكفَّين
Tayammum hanya satu kali tepukan tangan untuk wajah dan kedua telapak tangan. (HR. Ahmad, Ibn Khuzaimah, Abu Daud, Turmudzi, dll)

Pembatal tayammum
  1. Semua pembatal wudhu
  2. Dijumpai air atau bisa menggunakan air
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الصعيد الطيِّب وضوء المسلم، وإن لم يجد الماء عشر سنين، فإِذا وجد الماء فليمِسَّه بشرته
Sesungguhnya tanah yang suci adalah ganti wudhunya muslim, meskipun tidak dijumpai air selama 10 tahun. Jika dia menjumpai air maka harus mencuci kulitnya.. (HR. Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, dll)

Bagaimana jika menjumpai air ketika sedang shalat?
Ibn Hazm mengatakan;
وينقض التيمّم أيضاً وجود الماء، سواء وَجَده في صلاة أو بعد أن صلّى، أو قبل أن يصلي
Tayammum batal ketika ada air, baik dijumpai ketika shalat, setelah shalat, atau sebelum shalat. (Al-Muhalla, masalah 234)
Ibn Qudamah mengatakan:
وإِذا وجد المتيمّم الماء وهو في الصلاة؛ خرج فتوضّأ أو اغتسل إِن كانْ جُنُباً واستقبل الصلاة
Jika orang yang tayammum menjumpai air ketika sedang shalat maka dia harus membatalkannya, kemudian wudhu atau mandi jika tadi junub, kemudian shalat lagi

Jika sudah shalat, tidak perlu diulang
Dari Abu Said Al-Khudri,
Ada 2 orang yang safar, ketika datang waktu shalat, mereka tidak menjumpai air. Kemudian mereka tayammum dan shalat. Setelah melanjutkan perjalanan, mereka menjumpai air. Yang satu berwudhu dan mengulangi shalatnya, dan yang satu tidak mengulangi. Hal itupun disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
فقال للذي لم يُعد: "أصبْت السنّة وأجزأَتْك صلاتك"، وقال للذي توضّأ وأعاد: "لك الأجر مرتين"
Beliau bersabda kepada yang tidak mengulangi shalat: “Kamu benar dan shalatmu sah”, dan beliau bersabda kepada yang berwudhu dan mengulangi shalat: “Kamu mendapatkan 2 pahala.” (Abu Daud, dan dishahihkan Al-Albani)

Media Tayammum
Allah berfirman:
فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
Bertayammumlah dengan menggunakan ‘sha’id’ yang suci..(QS. Al-Maidah: 6)
Syaikhul Islam menjelaskan:
وأمّا الصعيد ففيه أقوال... وقيل: لا يجوز إلاَّ بتراب طاهر، له غبار يعلق باليد، وهو قول أبي يوسف والشافعي وأحمد في الرواية الأخرى
Tentang ‘sha’id’ ada banyak pendapat ulama... ada yang mengatakan: tidak boleh tayammum kecuali dg tanah yang suci, ada debunya yang bisa menempel di tangan. Ini merupakan pendapat Abu Yusuf, As-Syafi’i, Ahmad menurut keterangan yang lain..(Majmu’ fatawa, 21/364)

Boleh tayammum dengan tembok
Abu Juhaim menceritakan:
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang dari sumur Jamal. Kemudian beliau ketemu dengan seseorang yang orang itu menyampaikan salam. Beliau tidak langsung menjawab, sampai beliau mendekat ke tembok, lalu bertayammum dan beliau menjawab salam. (HR. Bukhari – Muslim)

Etika Bisnis Islam

D. Agus Harjito
Pengertian Etika

1. Etika atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Ethics merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani (Greek) yang berarti kebiasaan menurut adat yang  berlaku.
2. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi acuan dari setiap kegiatan  bisnis suatu perusahaan mulai dari tingkat manajerial hingga tingkat pegawai biasa berdasarkan kewajaran, keadilan, dan persamaan.


Etika Bisnis Dalam Islam


1. Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai,norma atau moralitas.
2.Terminologi yang paling dekat dengan pengertian etika dalam Islam disebut sebagai akhlak (bentuk jama’nya khuluq)


Empat aksioma etika ekonomiWacana teologis yang mendasari segala aktivitas manusia
  1. Perilaku bisnis harus seimbang dan adil  teologis yang mendasar
  2. Bahwa manusia sebagai individu dan kolektivitas “Semua boleh kecuali        yang dilarang”
  3. Mempunyai tanggung jawab moral kepada Tuhan atas perilaku bisnis. 





Parameter Sistem Etika Bisnis Islam*

a. Tindakan dan keputusan dianggap sesuai etika tergantung karena niatnya. Allah yang 
Maha Melihat mengetahui niat yang sebenarnya dari tindakan individu.


b. Niat yang baik diikuti dengan tindakan yang baik yang dinilai sebagai ibadah. Niat yang baik  (halal intention ) tidak serta merta mengubah tindakan yang haram menjadi halal .Dengan kata lain, tidak ada doktrin menghalalkan cara manusia




Prinsip Nabi dalam bisnis
  1. Kejujuran
  2. Tidak melakukan sumpah palsu
  3. Ramah-tamah
  4. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut
  5. Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain.
  6. Takaran, ukuran dan timbangan yang benar.
  7. Tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada Allah.
  8. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan.
  9. Tidak monopoli.
  10. Dilakukan dengan sukarela.
  11. Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya.
  12. Memberi tenggang waktu apabila pengutang (debitor) belum mampu membayar
  13. Bersih dari unsur riba.
 Etika bisnis dalam Islam


Aspek
Bisnis Islami
Bisnis Konvensional
1. Azas
Tauhid (nilai-nilai transendental)
Sekularisme (nilai-nilai material)
2. Motivasi
Dunia dan akhirat
Dunia
3. Orientasi
Profit dan berkah
Profit
4. Etos kerja
Bekerja adalah ibadah
Bekerja adalah kebutuhan pribadi
5. Sikap mental
Menjadi yang terbaik karena Allah
Menjadi yang terbaik karena aktualisasi diri
6. Keahlian dan pengetahuan
Kewajiban sebagai muslim
Kewajiban perusahaan
7. Keberhasilan
Usaha dan doa
Usaha
8. Pertanggungjawaban
Khalifah (wakil) Allah di muka bumi
Pemimpin perusahaan
9. Modal
Halal
Halal dan haram
10. Sumber daya
Tidak terbatas, keinginan manusia dibatasi
Terbatas, keinginan manusia tidak terbatas
11. Informasi
Ayat qauliyah (Al-Quran dan Sunnah) dan ayat kauniyah (peristiwa alam)
Ayat-ayat kauniyah (peristiwa alam)
12. Manajemen strategi
Ayat qauliyah (Al-Quran dan Sunnah) dan ayat kauniyah (peristiwa alam)
Ayat-ayat kauniyah (peristiwa alam)
13. Manajemen operasi
Sesuai koridor syariah
Efektif dan efisien
14. Manajemen keuangan
Terhindar dari  Maysirgharar, riba
Maksimalisasi profit
15. Manajemen pemasaran
Menciptakan produk kebutuhan masyarakat
Menciptakan produk keinginan masyarakat  (menimbulkan konsumerisme)
16. Manajemen SDM
Kepribadian Islami
Kebudayaan perusahaan
17. Instrumen pemberdayaan masyarakat
Zakat, infaq, shadaqah, waqf
CSR