NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Kamis, 16 Februari 2012

Makna & Pembatal Laa ilaaha illallaah

Oleh: Uztad Ammi Baits

Arti yang benar adalah : Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah
Sedangkan arti: Tidak ada tuhan selain Allah adalah keliru, karena dua alasan:
1. Banyak tuhan selain Allah
أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ
“Apakah dia (Muhammad) hendak menggantikan tuhan yang banyak itu menjadi satu tuhan saja. Sungguh ini adalah sesuatu yang mengherankan” (Shad: 5)
2. Tidak ada tuhan selain Allah, Berarti semua tuhan adalah Allah

 
Rukun Laa Ilaaha Illallaah
Laa ilaaha   : meniadakan segala bentuk sesembahan
Illallaah  : menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan adalah Allah
Orang dikatakan mengamalkan Laa ilaaha illallaah, jika dia melakukan rukun di atas

 
Allah berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Sungguh Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat, agar mereka beribadah kepada Allah dan menjauhi Thaghut.

Thaghut : segala yang disembah selain Allah


Allah berfirman:

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ

Karena sesungguhnya Allah Dialah yang benar (untuk disembah) dan bahwa segala yang disembah selain Allah adalah batil. (Al-Hajj: 62)

 
Allah berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Sungguh Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat, agar mereka beribadah kepada Allah dan menjauhi Thaghut.

Thaghut : segala yang disembah selain Allah


Allah berfirman:

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ

Karena sesungguhnya Allah Dialah yang benar (untuk disembah) dan bahwa segala yang disembah selain Allah adalah batil. (Al-Hajj: 62)


Pembatal Laa ilaaha illallaah

Ada banyak pembatal Laa ilaaha illallaah, sebagian ulama mengumpulkan ada lebih dari 400 pembatal.
 
Pembatal Laa ilaaha illallaah

Ada banyak pembatal Laa ilaaha illallaah, sebagian ulama mengumpulkan ada lebih dari 400 pembatal.
 
Contoh:

Dalam syariat kita, yang boleh disujudi hanya Allah. Allah berfirman:

لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Janganlah kamu sujud kepada matahari & bulan, tapi sujudlah kepada Allah yang telah menciptakan semuanya, jika kalian hanya menyambah Allah (Fushilat: 30)


Siapa yang sujud kepada selain Allah = melakukan kesyirikan


Contoh 2:

Thawaf hanya boleh di ka'bah, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, Allah berfirman:

وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Lakukanlah tawah di ka'bah (Al-Haj: 29)


Thawaf di kuburan, dalam rangka mendekatkan diri kepada penghuni kubur = syirik

 
Contoh 2:

Thawaf hanya boleh di ka'bah, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, Allah berfirman:

وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Lakukanlah tawah di ka'bah (Al-Haj: 29)


Thawaf di kuburan, dalam rangka mendekatkan diri kepada penghuni kubur = syirik


Contoh 4:

Syafaat hanya milik Allah, tidak boleh meminta syafaat kepada selain Allah.

Allah berfirman:

قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا

Katakanlah, hanya milik Allah semua bentuk syafaat. (Az-Zumar: 44)










Allah berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Sungguh Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat, agar mereka beribadah kepada Allah dan menjauhi Thaghut.
Thaghut : segala yang disembah selain Allah
Allah berfirman:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ
Karena sesungguhnya Allah Dialah yang benar (untuk disembah) dan bahwa segala yang disembah selain Allah adalah batil. (Al-Hajj: 62)

Kamis, 02 Februari 2012

Allahu Akbar

Features - Facebook Send - AddThis
Mari kita kembali mengevaluasi sholat kita selama ini dan menyadari mengapa sholat kita tidak memberikan efek yang lebih baik dari kehidupan kita. Sholat bukannya berkonsentrasi pada suatu benda sebagaimana pengertia umum selama ini.
Akan tetapi merupakan jalan berdialog dengan Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat
By; Uztad Amy
Masjid Assalam
Setiap mukmin tentu menyadari, bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan apa-apa
Kekuatan itu ada karena Allah memberikannya

Dialah Allah Yang Maha Besar, maha menguasai alam semesta beserta seluruh isinya.
Sikap hamba yang pasrah, dengan menyerahkan dan menyadarkan segala urusan kepada Allah, 

adalah sikap utama dalam islam.




sikap pasrah, yang dibarengi kesadaran akan keagungan dan kebesaran Allah, lazim disebut dengan Takbir.

            Simbol takbir -à kalimat  
                   Allahu Akbar,
                         Allah Maha Besar.

Kalimat takbir terdiri dari dua kata :
Allah :
yang merupakan salah satu dari nama Tuhan. Asma Allah adalah ladafz yang disebut sebagai “Ismul’jami’”. Yang berarti nama yang mengumpulkan.
Kalimat ini berfungsi mengumpulkan atau memuat seluruh asma-asma Allah yang lain
AKBAR
merupakan salah satu dari Asmaul Husna
adalah kata yang berbentuk Tafdil atau Superlatif yang berarti Maha Besar.
ALLAHU AKBAR
Dengan mengatakan bahwa hanya Allah semata Yang Maha Besar,  Maka secara langsung ungkapan ini meniadakan setiap perasaan atau kesadaran diri yang merasa besar, hebat, atau apapun yang menunjukkan kebesaran

Dari takbir pula menegaskan bahwa kita sama sekali diharamkan untuk sombong, angkuh
dari kata : kabbara-yukabbiru-takbiran
Sedangkan kata takabbur berasal dari kata  : takabbara-yatakabbaru-takabbaruran, artinya merasa paling besar atau sombong

Dan sifat ini (SOMBONG/KIBIR)
tidak boleh dimiliki oleh manusia kecuali hanya Allah saja yang berhak untuk membanggakan dirinya atas seluruh kekuasaan-Nya yang memang Dia ciptakan
Allah menuntun kita untuk menyadari akan hal ini dengan melakukan takbir dalam shalat.
Agar kita menjadi orang yang selalu merendahkan hati terhadap Allah yang pada akhirnya berimplikasi terhadap sesama.

Takbir adalah sikap pasrah, tunduk, sekaligus kepatuhan, maka pantas bila dalam ibadah shalat, sikap pertama yang harus dilakukan adalah Takbir.

Dengan mengucapkan kalimat Allahu Akbar, dan dipertegas dengan mengangkat kedua tangan kita sebagai penyerahan total kepadaNya
ucapan takbir hendaknya dilakukan dengan penuh kesadaran
dan menyadari apa yang diucapkannya, adalah ungkapan penafian atau peniadaan atas sifat diri dari sifat takabbur

Rabu, 01 Februari 2012

Iman Kepada Uluhiyah Allah

By: Ustad Amy
 
lIman kpd Uluhiyah : mengimani bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan tempat untuk bersandar. Itulah makna tauhid
lIni merupakan inti dakwah para rasul. Allah berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat, seorang rasul, untuk menyeru: sembahlah Allah dan jauhi Taghut.” (QS. An-Nahl: 36)
Taghut : segala sesuatu yang disikapi berlebihan, baik yang disembah, ditaati, atau diikuti (Ibnul Qoyim)

lIman kpd Uluhiyah : mengimani bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan tempat untuk bersandar. Itulah makna tauhid
lIni merupakan inti dakwah para rasul. Allah berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat, seorang rasul, untuk menyeru: sembahlah Allah dan jauhi Taghut.” (QS. An-Nahl: 36)
Taghut : segala sesuatu yang disikapi berlebihan, baik yang disembah, ditaati, atau diikuti (Ibnul Qoyim)

 
lSetiap manusia yang menyimpang dari tauhid uluhiyah, wajib diluruskan, Allah berfirman:
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
“Dulu manusia adalah umat yang satu (di atas tauhid, kemudian mereka berselisih) lalu Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan dan Allah menurunkan kitab kepada mereka..”(QS. Al-Baqarah: 213)
lPenyimpangan pertama kali terjadi di zaman nabi Nuh. Kaumnya mendekatkan diri kepada orang shaleh yang telah meninggal. Allah menceritakan perkataan kaum Nuh:
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا  
Mereka mengatakan: Jangan kalian tinggalkan sesembahan kalian, jangan tinggalkan Wad, Suwa', Yaguts, Ya'uq, dan Nasr. (QS. Nuh: 23)
 
lIbnu Abbas mengatakan
كان بين نوح وآدم عشرة قرون، كلهم على شريعة من الحق. فاختلفوا، فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
Antara Nuh dan Adam ada sepuluh Abad. Semuanya berada
di atas satu syariat yang benar. Kemudian mereka berselisih pendapat, lalu Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/569)
lPenyimpangan yang terjadi pada kaum Nuh. Ibnu Abbas mengatakan:
أنّ ود وسواع ويغوث ويعوق ونسر أنها أسماء رجال صالحين صارت في العرب، وأن أولئك لم يعبدوها أول الأمر وإنما آتاهم الشيطان فمثّل لهم صورا فلما نسي العلم عبدت
Wad, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr adalah nama orang-orang sholeh yang ada di jazirah arab. Awalnya mereka tidak disembah. Kemudian setan membuatkan patung dan petilasan mereka. Ketika generasi berikutnya tidak tahu kejadian aslinya, mereka disembah.
 
lIbnu Abbas mengatakan
كان بين نوح وآدم عشرة قرون، كلهم على شريعة من الحق. فاختلفوا، فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
Antara Nuh dan Adam ada sepuluh Abad. Semuanya berada
di atas satu syariat yang benar. Kemudian mereka berselisih pendapat, lalu Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/569)
lPenyimpangan yang terjadi pada kaum Nuh. Ibnu Abbas mengatakan:
أنّ ود وسواع ويغوث ويعوق ونسر أنها أسماء رجال صالحين صارت في العرب، وأن أولئك لم يعبدوها أول الأمر وإنما آتاهم الشيطان فمثّل لهم صورا فلما نسي العلم عبدت
Wad, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr adalah nama orang-orang sholeh yang ada di jazirah arab. Awalnya mereka tidak disembah. Kemudian setan membuatkan patung dan petilasan mereka. Ketika generasi berikutnya tidak tahu kejadian aslinya, mereka disembah.
 
lIbnu Abbas mengatakan
كان بين نوح وآدم عشرة قرون، كلهم على شريعة من الحق. فاختلفوا، فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
Antara Nuh dan Adam ada sepuluh Abad. Semuanya berada
di atas satu syariat yang benar. Kemudian mereka berselisih pendapat, lalu Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/569)
lPenyimpangan yang terjadi pada kaum Nuh. Ibnu Abbas mengatakan:
أنّ ود وسواع ويغوث ويعوق ونسر أنها أسماء رجال صالحين صارت في العرب، وأن أولئك لم يعبدوها أول الأمر وإنما آتاهم الشيطان فمثّل لهم صورا فلما نسي العلم عبدت
Wad, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr adalah nama orang-orang sholeh yang ada di jazirah arab. Awalnya mereka tidak disembah. Kemudian setan membuatkan patung dan petilasan mereka. Ketika generasi berikutnya tidak tahu kejadian aslinya, mereka disembah.

. Mereka mendekatkan diri kepada ruh orang shaleh, tujuannya 2:
a. Agar semakin dekat dengan Allah:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai sesembahan mengatakan: Tidaklah kami beribadah kepada mereka kecuali agar mereka semakin mendekatkan kami kepada Allah. (QS. Az-Zumar: 3)

 
. Mereka mendekatkan diri kepada ruh orang shaleh, tujuannya 2:
a. Agar semakin dekat dengan Allah:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai sesembahan mengatakan: Tidaklah kami beribadah kepada mereka kecuali agar mereka semakin mendekatkan kami kepada Allah. (QS. Az-Zumar: 3)

 
3. Islam mendakwahi setiap orang musyrik, apapun tuhan mereka; baik batu, pohon, malaikat, jin, termasuk nabi dan orang sholeh
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا
Dia tidak memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan (QS. Ali Imran: 80)
لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ
Jangan sujud kepada matahari atau bulan (QS. Fushilat: 37)

 
4. Orang musyrik di zaman kita lebih parah dibanding orang musyrik masa silam
a. Musyrik masa silam, syiriknya hanya ketika keadaan lapang.
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوْا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Apabila mereka berada di tengah laut mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya. Ketika Allah selamatkan mereka ke darat, mereka kembali syirik (al-Ankabut: 65)
وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Ketika mereka diliputi dengan ombak besar seperti awan, mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya (Luqman: 32)

 
b. Orang musyrik masa silam yang disembah malaikat, nabi, atau orang shaleh.
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا
Dia tidak memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan (Ali Imran: 80)
Atau benda mati, seperti pohon, batu dst.
لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ
Jangan sujud kepada matahari atau bulan (QS. Fushilat: 37)

 
c. Orang Musyrik masa silam masih beriman bahwa Allah yang mengatur alam
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
(QS. Al-Mukminun: 84 – 89)

 
c. Orang Musyrik masa silam masih beriman bahwa Allah yang mengatur alam
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
(QS. Al-Mukminun: 84 – 89)

 
b. Orang musyrik masa silam yang disembah malaikat, nabi, atau orang shaleh.
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا
Dia tidak memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan (Ali Imran: 80)
Atau benda mati, seperti pohon, batu dst.
لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ
Jangan sujud kepada matahari atau bulan (QS. Fushilat: 37)
 
c. Orang Musyrik masa silam masih beriman bahwa Allah yang mengatur alam
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
(QS. Al-Mukminun: 84 – 89)