NGOBAR ASSALAM

Ngobar Assalam, ikuti dan kunjungi Ngobar Assalam di Masjid Assalam Minomartani setiap hari Minggu Pagi sehabis sholat jama'ah Subuh.

Jumat, 13 Januari 2012

R I B A


R I B A

- Bahasa : tumbuh dan berkembang
- Istilah : tambahan pada sesuatu tertentu

Allah berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبا لا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبا
Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan karena tekanan jiwa. Yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba...(QS. Al-Baqarah: 275)
Tafsir : “berdirinya orang yang kemasukan syaitan”
Mereka dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan sempoyongan seperti kerasukan jin yang kebingungan
(Tafsir as-Sa'di, 116)

Senin, 02 Januari 2012

Fiqh Hujan


 Disampaikan oleh: Uztad Ami

Fiالْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا ، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ ، فَأَنْبَتَتِ الْكَلأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا ، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى ، إِنَّمَا هِىَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً ، وَلاَ تُنْبِتُ كَلأً ، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ ، فَعَلِمَ وَعَلَّمَ ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا ، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ

  Hujan, Ilustrasi Cara Allah Menurunkan Rizqy

 
l.Allah menurunkan hujan sedikit demi sedikit, tidak seperti air terjun...
2. Rizki yang diterima manusia datangnya sedikit demi sedikit...
 
يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاء إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ {} وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
Andaikan Allah melapangkan rizki seluas-luasnya kepada hambaNya tentulah mereka 
akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang 
dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) 
hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah 
mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung 
lagi Maha Terpuji.” (QS. As Syuura 27-28)
Jangan pernah merasa rizkinya seret
يبلغه آخر رزق هو له، فأجملوا في الطلب: أخذ الحلال، وترك الحرام
Janganlah kamu merasa bahwa rezekimu telat datangnya, karena sesungguhnya 
tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia menghabiskan semua rizkinya. 
Tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizki, ambillah yang halal dan tinggalkan 
yang haram. (HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim, dan dishahihkan oleh Al Albani)

Adab ketika hujan

 
Merasa takut ketika mendung gelap

Allah berfirman menceritakan keadaan orang kafir:
وَإِنْ يَرَوْا كِسْفًا مِنَ السَّمَاءِ سَاقِطًا يَقُولُوا سَحَابٌ مَرْكُومٌ
“Jika mereka melihat langit mendung gelap, mereka akan mengatakan: "Itu adalah awan 
yang  bergulung-gulung" (at-Thur: 44)”

A'isyah mengatakan:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا رأى ناشئا في أفق من آفاق السماء ترك عمله ... فإن كشفه الله حمد الله وإن مطرت قال اللهم سيبا
“Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat mendung gelap di langit, beliau 
meninggalkan kegiatannya. Jika Allah menyingkapnya, beliau memuji Allah” (HR. Bukhari 
dalam Adabul Mufrad)


 
l. Hujan, waktu mustajab untuk berdoa
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
Carilah do’a yang mustajab di 3 waktu: [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Ketika iqamah 
untuk shalat, dan [3] Saat hujan turun.” (HR. Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi)
2. Berharap agar menjadi hujan yang berkah
Doa yang dianjurkan untuk dibaca:
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاًYa Allah, jadikanlah hujan yang bermanfaat... (HR. Bukhari


 Mengambil Berkah dari Air Hujan
Anas radhiyallahuanhu berkata, “Kami bersama Rasulullah shallallahualaihi wa  
sallam pernah kehujanan. Lalu Rasulullah shallallahualaihi wa sallam  menghilangkan  
menghujan-hujankan bajunya hingga basah Kemudian kami mengatakan, ‘Ya  
Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?’ Kemudian Rasulullah shallallahu 
alaihi wa sallam bersabda,
لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
Karena dia baru saja Allah ciptakan.” (HR. Muslim no. 2120)

Hanya pada awal turunnya hujan...
An Nawawi mengatakan,
هذا الحديث دليل لقول أصحابنا أنه يستحب عند أول المطر أن يكشف غير عورته ليناله المطر
Dalam hadits ini terdapat dalil yang menguatkan pendapat syafi’iyah, bahwa dianjurkan  
membuka anggota badan selain aurat pada awal turunnya hujan, agar terkena air hujan  
tersebut. (Syarh Shahih Muslim, 6/196)


 Jangan bersedih karena hujan

Hujan adalah nikmat yang wajib untuk disyukuri

Dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Allah berfirman:

يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
 
Anak adam menyikit-Ku. Mereka mencela waktu, padahal Aku yang mengatur waktu. 
Segala sesuatu ada di tangan-Ku, Aku yang mengatur siang & malam. (HR. Bukhari 4826

Ketika Hujan Lebat

Nabi shallallahualaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah,  
turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan  
tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1013)

Do’a Setelah Turunnya Hujan
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ



Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah

Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman:

Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir.  

Siapa yang mengatakan Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih (Kita diberi hujan karena  

karunia dan rahmat Allah), maka dia beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-

bintang. Sedangkan yang mengatakan Muthirna binnau kadza wa kadza (Kami diberi  

hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dia kufur kepada-Ku dan beriman pada  

bintang-bintang.” (HR. Muslim no. 240)

 
Ada apa dengan petir?

 
Hakekat Petir

Dari Ibn Abbas: Ada orang yahudi yang mendatangi Nabi shallallahu 'alahi wa sallam dan 

bertanya: Jelaskan kepada kami tentang petir?

Nabi shallallahu 'alahi wa sallam menjawab:
ملك من الملائكة موكل بالسحاب معه مخاريق من نار يسوق بها السحاب حيث شاء الله
 
Itu adalah malaikat yang ditugasi untuk mengen-dalikan awan. Dia membawa tombak api,  

dan dia kendalikan awan itu dengannya, sesuai dengan kehendak Allah. (HR. Turmudzi,  

shahih)
 
Doa mendengar petir

Doa pertama,
سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ

“Maha suci Dzat, dimana petir bertasbih kepada-Nya” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 722)


Doa yang kedua:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Mahasuci Allah, dimana petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa  

takut kepada-Nya (HR. Bukhari, dalam adab al-Mufrad)


Keringanan Ketika Hujan



Shalat di Rumah
Dari Ibn Umar, beliau mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ ذَاتُ مَطَرٍ يَقُولُ « أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ »
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan muadzin, apabila malam dingin  
dan turun hujan, hendaknya menambahkan adzannya: Alaa shalluu fir rihaal.. (shalatlah  
di rumah kalian).” (HR. Muslim no. 1632)
 

 
Kalimat yang lain
Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan kepada mu’adzin pada saat hujan, “Apabila engkau  

mengucapkanAsyhadu allaa ilaha illalloh, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, maka  

janganlah engkau ucapkanHayyaalash sholaah’. Tetapi ucapkanlahSholluu fii  

buyutikum’ [Sholatlah di rumah kalian]. (HR. Muslim no. 1637)


Menjama' shalat (khusus malam)
Imam Malik dalam Al Muwathomengatakan dari Nafibahwa Abdullah bin Umar, apabila para amir (imam shalat, ed) menjamashalat Maghrib dan Isyaketika hujan, beliau menjamabersama mereka. (Mukhtashor Irwa’il Gholil, hadits no. 583)
Dari Musa bin Uqbah, sesungguhnya Umar bin Abdul Aziz biasa menjamashalat Maghrib dan Isya’ ketika hujan.. (HR. Al Baihaqi, dikatakan Shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

 
Ukuran hujan yang menyebabkan boleh jama'
Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni, 2/375, “Hujan yang dibolehkan seseorang  
menjamashalat adalah yang membasahi pakaian dan menimbulkan kesulitan ketika  
keluar pada saat hujan. Adapun hujan gerimis (rintik-rintik) yang tidak membasahi  
pakaian maka tidak dibolehkan untuk menjamashalat.”
 
Allahu a'lam